kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kanker Resesi Amerika Belum Ada Obat Penyembuhnya


Rabu, 22 Oktober 2008 / 17:03 WIB


Reporter: Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pada hari Jumat pekan ini, AS berencana merilis data existing home sales untuk periode bulan September. Catatan saja, penjualan perumahan periode Agustus dilaporkan turun hingga 2,2% menjadi 4,91.

Satrio Utomo, equity capital market strategist Trimegah Securities menilai, tampaknya kanker resesi AS belum menemukan obat penyembuhnya. “Meskipun The Fed mempunyai rencana untuk memangkas suku bunganya, tapi hal itu belum bisa membangkitkan perekonomian AS. Itu masih sekedar stimulus, belum menjadi obat," kata Satrio.
 
Hal senada juga diutarakan oleh Erwin, analis PT Valbury Asia. Ia memprediksi, kondisi perumahan AS masih akan terus terpuruk dengan perkiraan penurunan 1,2% menjadi 4,85 untuk existing home sales pada periode September. Penyebabnya adalah volatilitas di pasar yang masih belum ada tanda-tanda mereda saat ini.

Selain itu, AS juga dijadwalkan akan merilis tentang data tingkat pengangguran pada hari Kamis (23/10) besok. Namun, para analis memperkirakan, data tersebut masih akan menggambarkan buruknya kondisi pasar tenaga kerja AS.




TERBARU

[X]
×