kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekerasan menyebar ke wilayah baru Hong Kong


Minggu, 10 November 2019 / 18:17 WIB
Kekerasan menyebar ke wilayah baru Hong Kong
ILUSTRASI. Unjuk rasa di Hong Kong


Reporter: Maria Nugu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kekerasan kembali terjadi pada Minggu (10/11) di wilayah baru Hong Kong pada minggu ke 24 berlangsungnya aksi protes anti pemerintah. Polisi menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan demonstran berpakaian hitam yang memblokir jalan dan merusak pusat perbelanjaan.

Mengutip Reuters, para pengunjuk rasa merusak sebuah stasiun kereta api di pusat kota baru Sha Tin dan merusak restoran yang dianggap pro-Beijing. Aksi tersebut menyebabkan bentrok antara polisi dan demonstran, sehingga stasiun kereta api ditutup.

Seorang anggota polisi mengatakan, para pengunjuk rasa berkumpul di beberapa mal, merusak toko-toko dan fasilitas di dalamnya, mengabaikan keselamatan masyarakat lainnya.

Baca Juga: Violence spreads across Hong Kong New Territories on 24th weekend of unrest

Akhir pekan lalu, para demonstran menyaksikan seorang pria menebas orang dengan pisau dan mengigit telinga politisi. Melihat hal itu mengundang amarah para demonstran dan menganggap hal tersebut sebagai aksi brutal polisi. Mereka juga marah atas aksi campur tangan Beijing yang menjamin pola 'satu negara, dua sistem' setelah kembali ke pemerintahan China pada 1997.

China membantah telah ikut campur, justru menyalahkan negara-negara barat karena telah menimbulkan masalah.

Sementara itu polisi dan anggota parlemen mengungkapkan bahwa tujuh anggota parlemen kota pro-demokrasi telah ditahan dan akan diadili pada Senin dengan tuduhan menghalangi pertemuan dewan daerah pada Mei.

"Kami percaya bahwa pemerintah mendukung polisi, begitu pula dengan kubu pro-pembangunan, mereka mencoba menyulut kemarahan rakyat Hongkong untuk membatalkan atau menunda pemilihan dewan distrik mendatang," ujar Tanya Chan, seorang anggota parlemen pro-demokrasi seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Pelajar Hong Kong yang jatuh saat demonstrasi akhir pekan meninggal

Pemilihan dewan distrik, tingkat pemungutan suara terendah di kota, dijadwalkan pada 24 November 2019.

Para pengunjuk rasa berjanji akan kembali menjalankan aksi protes pada Senin dan menutup akses transportasi umum.




TERBARU

[X]
×