Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Rencana Airbus untuk mencapai kesepakatan penjualan rekor semakin dekat. Dimana, perusahaan bakal menjual 500 jet A320 ke maskapai terbesar India, Indigo.
Mengutip Reuters, produsen pesawat Eropa tersebut sebagai calon terdepan untuk pesanan yang melampaui rekor pembelian Air India atas 470 jet pada Februari lalu.
Adapun, kesepakatan seperti itu akan bernilai sekitar US$ 50 miliar berdasarkan harga daftar Airbus terbaru yang diterbitkan.
Hanya saja, analis melihat nilainya bisa kurang dari setengahnya setelah diskon industri penerbangan yang meluas untuk penawaran massal.
Sementara itu, Airbus dan Boeing juga masih bersaing dalam pembicaraan terpisah untuk menjual 25 jet berbadan lebar A330neo atau Boeing 787 ke maskapai yang sama.
Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Resmi Layani Airbus A380
Airbus dan Boeing telah mengumpulkan miliaran dolar dari pesanan baru yang melampaui tahun 2030 karena maskapai penerbangan mengunci pasokan menjelang kekurangan yang membayangi.
Kepala Eksekutif IndiGo Pieter Elbers, yang menghadiri pertemuan tahunan Asosiasi Transportasi Udara Internasional di Istanbul, menolak mengomentari masalah komersial.
IndiGo sudah menjadi salah satu pelanggan terbesar Airbus dan sejauh ini telah memesan total 830 jet keluarga Airbus A320 yang hampir 500 di antaranya masih harus dikirimkan.
Dorongan oleh IndiGo datang ketika pasar penerbangan terbesar ketiga di dunia mengalami peningkatan perjalanan yang kuat pasca-Covid, dengan jumlah penumpang melonjak meskipun tarifnya tinggi.
IndiGo bertujuan untuk menggandakan kapasitasnya pada akhir dekade ini dan memperluas jaringannya, terutama di pasar internasional.
Maskapai ini memiliki kemitraan codeshare dengan tujuh maskapai termasuk Turkish Airlines, American Airlines dan KLM.
Aliansi dengan Turkish Airlines telah membuat IndiGo melakukan dorongan besar ke Eropa, tujuan liburan favorit di antara orang India, dengan maskapai hemat yang sekarang menawarkan penerbangan ke 33 bandara Eropa.
Baca Juga: Jadi Pesaing Airbus & Boeing, Pesawat Buatan China Sukses Terbang Komersial Perdana
Di sisi lain, Turkish Airlines mendapat sorotan sebelum pertemuan IATA dengan pengumuman mengejutkan bahwa pihaknya dapat memesan 600 jet, tetapi para delegasi mengatakan hanya ada sedikit tanda kesepakatan segera.
Tetapi beberapa analis telah menyatakan keprihatinannya bahwa maskapai mungkin memesan jet secara berlebihan untuk mengejar penumpang yang sama.
