Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya bertemu dengan Donald Trump, Kamis (10/11) untuk pertama kalinya. Keduanya bertemu untuk memulai masa transisi jelang pelantikan Trump pada 20 Januari mendatang.
Pertemuan selama 90 menit tersebut berjalan lancar, meski selama kampanye keduanya kerap melemparkan cercaaan. Obama dalam beberapa kali kesempatan di hadapan pendukung Demokrat menyebut Trump tidak cocok duduk di kursi presiden. Sementara Trump selalu menyebut masa kepemimpinan Obama sebagai delapan tahun penuh bencana.
Namun, dalam pertemuan kemarin, keduanya fokus membicarakan komitmen menjalani masa transisi pemerintahan. Trump bilang, mereka berdiskusi mengenai banyak hal yang baik, kesulitan, dan hal-hal yang sudah dicapai. Pembahasan merentang dari isu domestik dan luar negeri.
"Sangat terhormat bisa bertemu dengan Anda dan saya berharap mendapat kesempatan lebih banyak bertemu Anda di masa mendatang,"
kata Trump yang duduk di sebelah Obama.
Sementara mereka bertemu, gelombang protes menolak kemenangan Trump sebagai presiden masih berlangsung untuk hari kedua. Demonstran beralasan, kemenangan Trump akan memukul hak-hak sipil. Hotel baru Trump di Washington yang jaraknya hanya beberapa blok dari Gedung Putih serta propertinya Trump Tower di New York dijaga ketat.
Presiden Obama berjanji akan membantu Trump di masa transisi dan meminta warga AS bersatu untuk mengatasi tantangan yang ada.
"Kami akan membantu kamu sukses, karena jika kamu sukses, negara ini akan sukses," kata Obama.
Setidaknya, keduanya sudah berkomitmen saling mendukung di masa transisi. "Pertemuan ini tak secanggung yang diperkirakan," kata Jurubicara Gedung Putih Josh Earnest.