Sumber: BBC |
LONDON. Klub sepak bola asal Inggris, Liverpool FC lanjut mencatat kinerja keuangan yang buruk. Pada periode Juli 2011 hingga Mei 2012, klub sepak bola yang memiliki julukan The Reds ini mencetak rugi sebelum pajak sebesar £ 40,5 juta.
Kerugian ini lebih rendah dari periode tahun sebelumnya yang mencapai £49,3 juta. Penyebab rugi besar yang menimpa Liverpool adalah bursa stransfer pemain yang memaksa klub kelahiran 15 Maret 1892 itu merogoh kocek dalam yakni mencapai £1,7 juta.
Klub sepak bola tersebut mengubah laporan kinerja dari Juli ke Juli, bukan Mei ke Mei dalam rangka menyelaraskan tahun sepak bola.
Utang bersih meningkat sepertiga dari £ 65,4 juta pada Juli 2011 menjadi £ 87,2 juta pada Mei 2012.
Tapi direktur pelaksana Liverpool, Ian Ayre memilih untuk mengacuhkan masalah ini.
"Kami cukup kemampuan untuk membayar maupun untuk mendatangkan uang, seperti bisnis apa pun," katanya kepada Liverpool Echo.
Perbedaannya, menurut dia, di bisnis sepak bola, ada beberapa ayunan keuangan yang signifikan. "Jadi, jika Anda melihat ada perdagangan pemain, anggap saja itu investasi seperti yang biasa dilakukan di musim panas. Pendapatan kami tentu saja datang dari sponsor yang berjumlah besar, penjualan tiket, dari media dan lainnya," lanjut Ayre.
Karena rugi inilah, Liverpool tidak akan membayar dividen kepada para pemegang saham.