kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kolektor Karya Seni dari India Melejit


Senin, 29 April 2024 / 04:40 WIB
Kolektor Karya Seni dari India Melejit
ILUSTRASI. Pengunjung memperhatikan karya seni kontemporer bertema 'ArtXFashion' di Jakarta, Senin (27/11). Produsen minuman Martell Cognac mendukung seni modern di negara asalnya Prancis dan juga Indonesia, dengan menghadirkan karya seni kontemporer dengan tagline 'What You Wear is (NOT) What You Are, You Are (NOT) What You Wear'. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - Ekonomi India yang bertumbuh sejak tahun lalu mulai berdampak pada pasar karya seni. Penjualan karya seni di India dari dua balai lelang besar dunia, Christie's dan Sotheby's, menunjukkan kenaikan. Ini berbeda dengan apa yang terjadi di China. Karya kontemporer disebut paling diminati di India. 

Pasar seni di India meningkat lebih tinggi dari China. Menilik hasil penjualan dua balai lelang seni terbesar dunia, terlihat India tengah menunjukkan kepercayaan diri dan kekayaan negaranya. 

"Ini kisah besar musim ini, India telah menyalip China sebagai tempat paling menarik," kata Henry Howard Sneyd, Chairman Asian Art Sotheby's, seperti dikutip South China Morning Post. Belanja karya seni berjalan seiring dengan kondisi perekonomian India juga China. 

Baca Juga: Transaksi di Balai Lelang Sepanjang 2023 Menurun

Saat perhelatan Asia Week di New York, sebuah karya seniman modern India Sayed Haider Raza terjual di Sotheby's seharga US$ 5,6 juta, dua kali lipat lebih tinggi dari perkiraan. Balai lelang Christie's juga menjual karya seniman India, Francis Newton Souza, berjudul The Lovers, senilai US$ 4,9 juta. Harga ini lima kali lipat dari perkiraan harga tertinggi. 

Secara total, hasil lelang saat acara Asia Week di New York pada 14-22 Maret lalu menunjukkan penjualan Christie's dari pembeli India naik 65% menjadi US$ 19,7 juta. Sedang penjualan Sotheby meningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun lalu menjadi US$ 19,8 juta. 

Ini berbeda dengan penjualan dari pembeli China, yang hanya naik 4% dibanding periode sama di 2023, menjadi US$ 19,1 juta. Di Sotheby, pembelian dari China justru turun 46% menjadi US$ 10,3 juta. 

Antusiasme pasar India terhadap seni juga nampak dari keberhasilan Christie's menjual 93 lot yang ditawarkan. "Tingkat keberhasilan 100% memang merupakan peristiwa langka," tulis Artprice.com, perusahaan riset dan data di bidang seni.

Perkembangan pasar di India membuat para ahli berani memperkirakan pembeli dari Asia akan menyamai pembeli dari Amerika Serikat (AS). Selama ini, pembeli di AS mendominasi balai lelang. 

Baca Juga: Penjualan Ritel Daring di Mancanegara Masih Nyaring



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×