kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konservatif memimpin hitung cepat pemilu Inggris


Jumat, 08 Mei 2015 / 13:19 WIB
Konservatif memimpin hitung cepat pemilu Inggris
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Sumber: The Guardian | Editor: Sanny Cicilia

LONDON. Partai Konservatif masih unggul dalam penghitungan sementara pemilihan umum anggota parlemen yang digelar tadi malam (7/5). Dengan kemenangan konservatif di parlemen, kemungkinan partai ini akan kembali mengusung David Cameron sebagai Perdana Menteri.

Mengutip hitung cepat di situs Guardian pukul 12:53 WIB, Partai Konservatif atau dikenal dengan julukan Tories memimpin dengan 241 kursi, menuju target 326 kursi sebagai mayoritas. 

Di posisi kedua, partai Buruh yang kerap disebut kabinet bayangan, tertinggal dengan 209 kursi. 

Yang menarik, Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang bergerak masif menduduki posisi ketiga dengan 55 kursi. Partai Demokrat Liberal yang menjadi berkoalisi dengan Konservatif saat ini, dipencudangi hanya dengan 6 kursi. 

Meski tengah bersaing ketat, Ed Miliband dari Partai Buruh bersuara pesimis. "Ini merupakan malam yang mengecewakan dan sulit bagi partai Buruh. Untuk setiap anggota dan pendukung, terimakasih," tulisnya lewat akun Twitter @Ed_Miliband. Partai ini kehilangan suara di Inggris, Wales, dan Skotlandia. 

Dia juga memberi pesan bagi pemenang partai untuk mempersatukan kawasan Britani Raya, yang terdiri dari Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales. "Pemerintah selanjutnya punya tanggung jawab membawa kita bersama. Apa yang mempersatukan kita lebih banyak dibandingkan apa yang memisahkan," tulisnya.

Miliband juga mengungkapkan rasa prihatinnya pada kekalahan partainya di Skotlandia. Kawasan ini telah memenangkan seorang kandidat berusia 20 tahun yaitu Mhairi Black dari Partai Nasional Skotlandia.

Perempuan yang masih harus menyelesaikan ujian tingkat akhirnya di Glasgow University mengalahkan politisi senior lain seperti Douglas Alexander dari Partai Buruh sampai dengan 6.000 suara pemilih. Dengan begitu, Black akan menjadi anggota parlemen termuda sejak tahun 1667. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×