kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban Gempa Maroko Lampaui 2.100 Jiwa, Warga Selamat Mencari Bantuan


Senin, 11 September 2023 / 07:55 WIB
Korban Gempa Maroko Lampaui 2.100 Jiwa, Warga Selamat Mencari Bantuan
ILUSTRASI. Pada Minggu (10/9/2023), korban selamat dari gempa bumi paling mematikan di Maroko dalam lebih dari enam dekade berjuang untuk mendapatkan makanan, air dan tempat berlindung. REUTERS/Nacho Doce


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - RABAT. Pada Minggu (10/9/2023), korban selamat dari gempa bumi paling mematikan di Maroko dalam lebih dari enam dekade berjuang untuk mendapatkan makanan, air dan tempat berlindung. Sementara itu, pencarian orang hilang terus berlanjut di desa-desa terpencil.

Melansir Reuters, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 2.100 orang. Data terkini menunjukkan, korban tewas bertambah menjadi 2.122 orang, sedangkan 2.421 orang lainnya luka-luka. Jumlah ini  tampaknya akan terus bertambah.

Banyak orang bersiap untuk menghabiskan malam ketiga di tempat terbuka setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter terjadi pada Jumat malam. Para pekerja bantuan menghadapi tantangan untuk menjangkau desa-desa yang terkena dampak paling parah di High Atlas, sebuah pegunungan terjal di mana banyak pemukiman terpencil dan rumah yang hancur.

Kerusakan yang terjadi terhadap warisan budaya Maroko menjadi lebih jelas ketika media lokal melaporkan runtuhnya sebuah masjid bersejarah yang penting pada abad ke-12. Gempa tersebut juga merusak sebagian kota tua Marrakesh, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.

Di Moulay Brahim, sebuah desa 40 km (25 mil) selatan Marrakesh, warga menggambarkan bagaimana mereka menggali mayat dari reruntuhan menggunakan tangan kosong.

Baca Juga: Kemenlu Menyebut Tak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa Maroko

Di lereng bukit yang menghadap ke desa, warga menguburkan seorang perempuan berusia 45 tahun yang meninggal bersama putranya yang berusia 18 tahun. Seorang perempuan menangis tersedu-sedu saat jenazah diturunkan ke dalam kuburan.

Saat ia mengambil barang-barang dari rumahnya yang rusak, Hussein Adnaie mengatakan ia yakin masih ada orang-orang yang terkubur di reruntuhan di dekatnya. 

“Mereka tidak mendapatkan penyelamatan yang mereka butuhkan sehingga mereka meninggal. Saya menyelamatkan anak-anak saya dan saya mencoba mencarikan selimut untuk mereka dan pakaian apa pun yang bisa mereka pakai dari rumah,” katanya.

Yassin Noumghar, 36 tahun, mengeluhkan kekurangan air, makanan dan listrik. Dia mengatakan sejauh ini dia hanya menerima sedikit bantuan pemerintah.

“Kami kehilangan segalanya, kami kehilangan seluruh rumah. Kami hanya ingin pemerintah membantu kami,” jelasnya. 

Baca Juga: Gempa Maroko Menewaskan Lebih dari 2.000 Orang




TERBARU

[X]
×