Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MADRID. Jumlah kematian harian akibat virus corona di Spanyol turun sedikit pada hari Rabu (15/4) menjadi 523 dari 567 di hari sebelumnya. Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan, pemerintah juga sudah meningkatkan pengujian virus corona untuk lebih memudahkan pembatasan.
Dengan tambahan tersebut, jumlah total kematian mencapai 18.579. Ini menjadikan Spanyol sebagai salah satu negara yang paling parah terkena dampak virus corona di dunia.
Posisi Spanyol hanya berada di bawah Amerika Serikat (AS) dan Italia yang mencatat angka kematian lebih tinggi. Tetapi ada bukti yang berkembang bahwa pemerintah mengelola untuk meratakan kurva kematian dan infeksi.
Baca Juga: Korban meninggal harian di Italia akibat virus corona melonjak 602 kasus
Kementerian Kesehatan juga mengatakan, dari penghitungan resmi jumlah kasus terinfeksi naik menjadi 177.633 pada hari ini, dari sehari sebelumnya di 172.541.
Perdana Menteri Pedro Sanchez bilang, upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan pengujian, untuk mendapatkan pegangan yang lebih ketat pada penyebaran penyakit dan membangun strategi baru di saat sebagian besar orang Spanyol terkurung di rumah mereka sejak pertengahan Maret.
Pemerintah Spanyol berencana melonggarkan pembatasan mulai minggu ini. Di mana beberapa bisnis yang tidak penting diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan.
"Sekelompok lembaga berusaha meningkatkan jumlah tes. Jumlah tes yang dilakukan di Spanyol meningkat," kata Sanchez kepada parlemen yang hampir kosong.
"Spanyol sudah menjadi salah satu negara yang melakukan tes harian paling banyak. Lebih dari 20.000, dan kami meningkatkan jumlahnya."
Baca Juga: Laju kasus baru terus melambat, Spanyol siap ratakan kurva infeksi corona
Agar lockdown dicabut, para pejabat mengatakan pengujian harus diperlebar untuk menemukan kasus yang mungkin memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
Pemerintah mengatakan, minggu lalu akan melakukan tes antibodi cepat massal, dengan 60.000 orang yang dipilih secara acak untuk diuji selama tiga minggu untuk mengukur penyebaran virus. Spanyol juga telah menggembar-gemborkan tes semacam itu sebagai cara untuk menentukan apakah orang telah mengembangkan kekebalan melalui paparan terhadap virus corona