kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Korea Selatan dan Korea Utara bakal bertemu di Bali, Indonesia


Jumat, 22 Juli 2011 / 14:48 WIB
Korea Selatan dan Korea Utara bakal bertemu di Bali, Indonesia
ILUSTRASI. Rekomendasi saham hari ini


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

JAKARTA. Para pejabat senior Korea Utara dan Korea Selatan akan menggelar pembicaraan, Jumat (22/7), di Bali, Indonesia. Demikian informasi yang disampaikan seorang pejabat anggota rombongan Menlu AS Hillary Clinton.

Meski sedang berkonflik, para pejabat Korea Utara dan Selatan berada di Bali untuk menghadiri dialog keamanan ASEAN Regional Forum, Sabtu (23/7).

"Kami melihat adanya pertemuan terbuka untuk pertama kalinya antara kedua Korea setelah beberapa bulan terakhir dan ini sangat penting," kata pejabat AS tersebut menjelang pertemuan Clinton dengan menteri-menteri luar negeri Asia di Bali.

Meski memastikan adanya pertemuan kedua Korea, namun pejabat Amerika tersebut tidak dapat memastikan lokasi tepat pertemuan penting itu akan digelar.

Selain itu, belum diperoleh informasi soal level pejabat kedua negara yang akan hadir dalam pertemuan tersebut

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan pembicaraan multilateral dengan Korea Utara tak bisa terlaksana kecuali digelar pembicaraan pendahuluan serius antara Pyongyang dan Seoul.

Menarik diri

Korea Utara menarik diri dari perundingan enam negara soal nuklir tahun 2009. Setelah mengundurkan diri dari perundingan, Korea Utara kemudian melakukan uji coba senjata nuklir.

Tak hanya itu, Korea Utara juga memprovokasi tetangganya dengan menembaki pulau milik Korea Selatan yang mengakibatkan 50 orang meninggal dunia.

Amerika Serikat mendesak Pyongyang untuk menunjukkan komitmennya atas perjanjian perlucutan nuklir dan mengurangi ketegangan politik dengan Korea Selatan.

Pemerintahan Presiden Barack Obama sejauh ini menggunakan kebijakan kesabaran strategis untuk menghadapi Korea Utara.

Dengan kebijakan ini, Amerika Serikat menunggu inisiatif Korea Utara kembali berunding tanpa desakan dari manapun.



TERBARU

[X]
×