Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Lonjakan belanja pemerintah Korea Selatan menopang pertumbuhan ekonomi di laju paling cepat dalam dua tahun lebih pada kuartal keempat 2019 lalu. Tapi, penurunan ekspor dan perang dagang global menekan pertumbuhan tahunan Korsel ke level terendah sejak 2009.
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan di kuartal keempat mencapai 1,2% secara kuartalan. Ini adalah level tertinggi pertumbuhan ekonomi kuartalan sejak kuartal ketiga 2017 lalu. Angka ini pun melebihi prediksi survei Reuters di angka 0,8%.
Tapi, pertumbuhan ekonomi tahunan Korea Selatan total tahun lalu sebesar 2% yang merupakan laju terendah dalam 10 tahun terakhir. Angka ini sesuai dengan prediksi bank sentral.
Baca Juga: Pasar saham China dan Hong Kong tersungkur karena sengatan virus corona
"Dari angka pertumbuhan 2%, kontribusi bersih pemerintah terhadap pemerintah mencapai 1,5% yang merupakan porsi terbesar sejak 2009. Tapi ini tidak mengubah fakta bahwa ekspor Korea mengalami tahun yang berat," ungkap pejabat Bank of Korea.
Belanja pemerintah pada infrastruktur publik dan tingkat konsumsi swasta yang membaik di kuartal keempat turut menopang ekonomi Negeri Ginseng. Konsumsi swasta naik 0,7% di kuartal keempat dari kuartal ketiga. Sedangkan investasi konstruksi melonjak 6,3%.
Tapi, ekspor kuartal keempat sama sekali tidak menyumbang pertumbuhan ekonomi. Ekspor turun 0,1% dari sisi volume. Ekspor Korsel turun dalam 13 bulan berturut-turut hingga Desember lalu.
Baca Juga: IMF pangkas pertumbuhan ekonomi global jadi 3,3%, bagaimana prospek Indonesia?
Pemerintahan Presiden Moon Jae-in mendongkrak fiskal tahun ini. Bank of Korea pun mempertimbangkan stimulus lebih lanjut untuk melindungi ekonomi dari perlambatan global.