Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Kantor berita nasional Korea Utara, KCNA, pada hari Kamis (6/1) melaporkan bahwa negaranya telah berhasil meluncurkan rudal hipersonik baru dalam program uji coba. Pemerintah juga menyatakan bahwa rudal hipersoniknya berhasil memenuhi target.
Sama halnya dengan uji coba pada September lalu, uji coba kali ini dipastikan akan menuai kritik sejumlah negara rival, terutama Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Dilansir Reuters dari KCNA, rudal hipersonik Korea Utara yang meluncur hari Rabu bermanuver sejauh 120 km secara lateral sebelum berhasil mengenai target berjarak 700 km.
"Rudal itu menunjukkan kemampuannya untuk menggabungkan penerbangan lompat luncur multi-langkah dan manuver lateral yang kuat. Tes ini juga menunjukkan adanya kontrol penerbangan dan kemampuannya untuk beroperasi di musim dingin," tulis KCNA.
Baca Juga: Mengintip Daftar Belanja Militer Jepang di Tahun 2022, Fokus Memperkuat Udara
Lebih lanjut, KCNA melaporkan bahwa keberhasilan peluncuran rudal hipersonik ini menunjukkan signifikansi strategis karena Korea Utara mampu mempercepat tugas untuk memodernisasi angkatan bersenjata.
Sebelum mengkonfirmasi peluncuran rudal hipersonik ini, Korea Utara sempat diduga meluncurkan rudal balistik pada hari Rabu (5/1). Korea Selatan dan Jepang jadi dua negara yang menyampaikan dugaan tersebut.
Menteri Pertahanan Nobuo Kishi mengatakan bahwa rudal yang dicurigai telah terbang sekitar 500 km dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Baca Juga: Jepang dan Korea Selatan Mencurigai Korea Utara Telah Menembakkan Rudal Balistik
Dilansir dari Yonhap, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara meluncurkan rudal ke arah timur dari platform berbasis darat. Segera setelahnya, otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat langsung melakukan analisis terperinci.
Sejak tahun 2017, Korea Utara memang belum menguji bom nuklir atau rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh. Namun, Korea Utara diketahui telah mengembangkan dan meluncurkan berbagai rudal dan hulu ledak yang lebih bermanuver yang kemungkinan ditujukan untuk mampu mengatasi pertahanan rudal.
Rudal hipersonik pada dasarnya merupakan senjata yang mampu terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah daripada rudal balistik dan dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam.