Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Seoul. Keberhasilan Korea Utara mengembangkan rudal balistik jarak jauh menimbulkan kekhawatiran dari Korea Selatan. Rudal balistik tersebut dipamerlkan saat perayaan parade militer ulang tahun ke-75 partai yang berkuasa di Pyongyang.
Korea Selatan pada Minggu (11/10/2020) mendesak Korea Utara untuk berkomitmen pada janji pelucutan senjata di masa lalu. Mereka juga mengungkapkan keprihatinan atas pembukaan rudal jarak jauh oleh Korea Utara selama parade militer yang berlangsung pada Sabtu dini hari (10/10/2020).
Melansir Associated Press (AP), selama perayaan parade militer yang menandai ulang tahun ke-75 partai yang berkuasa di Pyongyang, Korea Utara mengarak berbagai sistem persenjataannya. Di antara senjata yang dipamerkan terdapat 2 rudal yang pertama kalinya dipertunjukkan kepada para khalayak di lapangan Kim Il Sung, Pyongyang.
Satu dari 2 rudal itu adalah rudal balistik antar-benua yang lebih besar dari ICBM Korea Utara mana pun yang diketahui, dan yang lainnya kemungkinan adalah versi upgrade dari rudal yang dapat ditembakkan dari kapal selam.
Baca juga: Siapa pemenang Pemilu Presiden AS? Ini ramalan para dukun di Peru
Sementara beberapa ahli mengatakan senjata missil itu bisa menjadi tiruan rudal yang sedang dikembangkan. Pengungkapan mereka menunjukkan bahwa Korea Utara terus mendorong untuk meningkatkan kemampuan senjatanya di tengah kebuntuan dalam diplomasi nuklir dengan Amerika Serikat (AS).
Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Minggu mengatakan pihaknya mengungkapkan keprihatinan tentang fakta bahwa "Korea Utara meluncurkan senjata termasuk apa yang dicurigai sebagai rudal balistik jarak jauh baru." Kemenhan Korea Selatan menuntut Korea Utara untuk mematuhi kesepakatan antar-Korea tahun 2018 yang bertujuan untuk menurunkan permusuhan.