Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara merayakan ulang tahun ke-80 dari mendiang ayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan konser musik dan penghormatan senjata di kota suci yang telah direnovasi pada Selasa (15/2). Namun berdasarkan laporan media pemerintah KCNA, pada perayaan ulang tahun kali ini, tidak ada peluncuran rudal atau parade militer.
Dalam perayaan tersebut, Kim menghadiri pertemuan dengan pejabat pemerintah, militer dan Partai Buruh yang berkuasa di depan patung Kim Jong Il di Kota Samjiyon.
Hari ulang tahun Kim Jong Il merupakan hari libur besar yang disebut Hari Bintang Cemerlang di Korea Utara.
Dijuluki "tanah suci revolusi" oleh KCNA, kota pegunungan utara Samjiyon berada di dekat perbatasan dengan China dan Gunung Paektu, gunung suci tempat keluarga Kim mengklaim akarnya.
Namun, sangat jarang Korea Utara mengadakan perayaan seperti itu di wilayah terpencil.
Baca Juga: Menhan AS Rudingkan Potensi Ancaman Korut dengan Korea Selatan dan Jepang
Kim Jong Un telah berusaha untuk mengubah kota tersebut menjadi pusat ekonomi besar, dengan membangun apartemen baru, hotel, resor ski dan fasilitas komersial, budaya dan medis.
Proyek ini telah menjadi inisiatif utama untuk mendorong ekonomi mandiri di tengah sanksi atas program nuklir dan rudal, dan Kim telah melakukan beberapa kunjungan yang menggembar-gemborkannya sebagai "utopia sosialis dan "lambang peradaban modern.
Kim meletakkan bunga di patung sang ayah selama pertemuan itu, tetapi KCNA tidak merilis pernyataannya.
KCNA melaporkan, Ri Il Hwan, seorang pejabat senior Partai Buruh, memberikan pidato bersumpah untuk menjunjung tinggi mantra kemandirian almarhum.
"Pertemuan itu menunjukkan dengan baik kemauan dan antusiasme para peserta untuk membangun surga rakyat yang makmur dengan kemandirian di tanah ini," kata KCNA.
Dalam perayaan itu juga terdapat salut senjata dan pertunjukan musik, tetapi tidak ada acara militer, seperti yang terjadi di masa lalu.
Sebuah think tank AS mengatakan, pekan lalu bahwa citra satelit komersial menunjukkan kemungkinan persiapan untuk parade militer yang dapat menampilkan rudal baru atau kemajuan militer lainnya.
Korea Utara melakukan rekor tujuh tes rudal pada bulan Januari, dan telah memperingatkan dapat melanjutkan pengujian rudal balistik antarbenua atau senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Tegur Korut, Presiden Korsel Sebut Uji Coba Rudal Bisa Memupuk Permusuhan
Analis mengatakan, Pyongyang dapat menggunakan hari libur utama, termasuk peringatan ulang tahun ke-110 dari mendingan kakek Kim dan pendiri Korea Utara, Kim Il Sung yang akan berlangsung pada 15 April, untuk melakukan uji coba senjata besar-besaran.
Liburan itu datang pada waktu yang sensitif karena Korea Selatan akan mengadakan pemilihan presiden pada 9 Maret, dengan kampanye resmi dimulai minggu ini.
Presiden yang akan mundur, Moon Jae-in, telah memperingatkan dimulainya kembali senjata nuklir Korea Utara atau uji coba rudal jarak jauh dapat "secara instan" mengirim semenanjung itu kembali ke dalam krisis.