Sumber: People's Daily,Time | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TIANJIN. Beijing News melaporkan, pemerintah kota Tianjin telah membentuk platform rumah sakit online yang memungkinkan pengguna berkonsultasi dengan dokter tentang virus corona baru secara gratis.
Mengutip People's Daily, melalui platform ini, pengguna dapat berkonsultasi dengan para ahli tentang masalah kesehatan fisik dan mental, mendapatkan pengetahuan profesional dan ilmiah tentang cara mencegah virus corona, dan meminta obat yang diresepkan dan dikirim ke depan pintu mereka.
Per 18 Februari, total ada 37.277 dokter telah menjadi anggota rumah sakit online, menyediakan layanan untuk 1.366.400 pengguna.
Baca Juga: Melawan virus corona, China larang perdagangan dan konsumsi binatang liar
Platform online ini juga telah menemukan 1.354 tersangka pembawa virus pada 13 Februari dan para dokter di platform dapat melihat 50 hingga 60 pasien dari Tianjin dan seluruh China dalam setiap menitnya.
Platform ini juga menyediakan bantuan psikologis bagi penggunanya. Pengguna dapat menguji diri mereka sendiri untuk potensi kecemasan dan depresi di tengah wabah pneumonia dan kemudian berkonsultasi dengan profesional secara online berdasarkan hasil tes.
Baca Juga: Secara mengejutkan, Iran melaporkan 50 kematian virus corona
Batch pertama dari platform ini terdiri dari 100 profesional baik psikiater dan konselor, lebih dari 20% di antaranya adalah dokter.
Pada 27 Januari, platform tersebut memperkenalkan buku panduan tentang mencegah virus corona baru untuk diunduh masyarakat secara gratis. Dalam bentuk gambar dan teks, buku pedoman itu menunjukkan bagaimana virus ditularkan, fitur klinis, perawatan, dan sebagainya. Hingga 19 Februari, buku panduan telah diunduh 519.000 kali.
Munculnya rumah sakit online ini sangat membantu masyarakat China. Pasalnya, di sejumlah wilayah China, banyak warga yang dipulangkan karena kurangnya tenaga dan peralatan medis.
Baca Juga: Ilmuwan China: Bukan dari Wuhan, virus corona diimpor dari tempat lain
Melansir Time, di Hubei, provinsi berpenduduk 60 juta yang merupakan ibukota Wuhan, fasilitas medis masih menghadapi kekurangan parah dalam menangani lonjakan pasien virus. Hampir semua tenaga medis, peralatan dan sumber daya telah disalurkan untuk memerangi wabah. Alhasil, banyak pasien yang diabaikan dalam keadaan sakit.