Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Senin (24/6/2024), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia, negara pembangkit tenaga nuklir terbesar di dunia, telah mulai memperbarui doktrin nuklirnya.
Reuters memberitakan, Peskov mengeluarkan pernyataan tersebut dengan mengutip pernyataan Presiden Vladimir Putin sebelumnya.
“Presiden Putin telah mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk membawa doktrin tersebut sejalan dengan kenyataan saat ini,” kata Peskov dalam sebuah pengarahan.
Sayang, Peskov tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini.
Seorang anggota senior parlemen Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa Moskow dapat mengurangi waktu pengambilan keputusan yang ditetapkan dalam kebijakan resmi penggunaan senjata nuklir jika mereka yakin bahwa ancaman semakin meningkat.
Perang di Ukraina telah memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak krisis rudal Kuba tahun 1962.
Baca Juga: Rusia Menawarkan Diri Bantu Vietnam Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Melansir Sky News, ketegangan antara Moskow dan negara-negara Barat meningkat secara dramatis setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Kremlin terus-menerus mengklaim bahwa mereka sedang melakukan perang proksi dengan Barat.
Sejak awal perang, sejumlah tokoh politik Rusia telah menganjurkan agar Moskow merevisi doktrin nuklirnya.
Putin mengatakan pekan lalu bahwa Rusia sedang mempertimbangkan untuk mengubah doktrin nukirnya karena musuh potensialnya sedang berupaya menciptakan “elemen baru” untuk menurunkan ambang batas penggunaan nuklir.
Baca Juga: Putin Tegaskan Rusia Ingin Bermitra dengan Vietnam Bidang Energi dan Keamanan.
“Khususnya, alat peledak nuklir berkekuatan sangat rendah sedang dikembangkan. Dan kita tahu bahwa ada gagasan yang beredar di kalangan ahli di Barat bahwa alat pemusnah seperti itu bisa digunakan,” kata Putin.