Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Produsen baja terbesar Korea Selatan, Posco, mencetak laba bersih konsolidasi nan aduhai, yakni senilai KRW 636,6 miliar atau setara US$ 561 juta pada kuartal II-2018. Laba ini melonjak 20,1% dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu.
Laba operasional Posco mencapai KRW 1,25 triliun, naik 27,9% secara year on year (yoy). Dalam conference call dengan analis, Posco mengungkapkan telah empat kuartal berturut-turut laba operasional produsen baja ini melewati KRW 1 triliun.
Sementara pendapatan Posco naik hanya satu digit, yakni 7,6% secara yoy menjadi KRW 16,08 triliun. Korea JoongAng Daily menyebut, peningkatan laba terutama ditopang oleh afiliasi di luar negeri.
PT Krakatau Posco, pabrik baja yang ada di Indonesia, mencatat rekor laba operasional kuartalan akibat kenaikan harga baja dan volume penjualan yang meningkat. Laba operasional Krakatau Posco naik hampir dua kali lipat menjadi US$ 22 juta di kuartal pertama menjadi US$ 50 juta di kuartal kedua. Di kuartal kedua lalu, Krakatau Posco pun sudah mencetak laba US$ 7 juta. Perusahaan ini masih merugi US$ 16 juta.
Pendapatan Posco non konsolidasi KRW 7,7 triliun, naik 8% dari periode tahun sebelumnya. Laba operasional Posco KRW 822,1 miliar. Laba operasional ini melonjak 40,5% secara tahunan.
Melalui pernyataan tertulisnya, Posco mengatakan akan mengerek target pendapatan konsolidasi tahun ini sebesar 3,55% atau sebesar KRW 2,2 triliun menjadi KRW 64,1 triliun. Sedangkan Posco non konsolidasi ditargetkan meraup pendapatan KRW 30,3 triliun, naik KRW 1,3 triliun dari target sebelumnya.
Kim Gwang-soo, Head of The Steel Business Strategy Office Posco mengatakan, pihaknya tengah menghentikan produksi pabrik Gwangyang di Jeolla Selatan untuk pemeliharaan pabrik. Akibatnya, penjualan produk dari pabrik ini turun. Itu karena bisnis otomotif dan konstruksi di Korea yang sedang lesu sebagai pelanggan utama Posco.