Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - OAK BROOK, AS. Kinerja McDonald's Corp mengalahkan perkiraan analis. Laba dan pendapatan restoran cepat saji periode kuartal I 2018 tersebut diumumkan Senin, 30 April 2018, kemarin.
Situs resmi McDonald's mengumumkan pendapatan mereka pada kuartal ini turun dari US$ 5,675 juta (2017) ke US$ 5,138 juta (2018) atau merosot sekitar 9%. Penurunan ini merupakan konsekuensi strategi penataan kembali waralaba yang mengakibatkan sebagian gerai dijual.
Namun begitu, pendapatan operasional mereka justru naik lumayan (5%) dari US$ 2,034 juta (2017) ke US$ 2,143 juta (2018). Kenaikan ini teryata juga mampu mendorong lonjakan laba bersih hingga setinggi 13%, dari US$ 1,214 juta pada kuartal I 2017 menjadi US$ 1,375 juta per kuartal pertama 2018 lalu.
Kenaikan pendapatan operasional McDonald's terdorong oleh penjualan restoran secara global yang melampaui perkiraan para analis di Wall Street, khususnya di Inggris dan Jerman. Penjualan global McD tumbuh 5,5%.
Hasil cemerlang ini seolah menggarisbawahi keberhasilan strategi Chief Executive Officer Steve Easterbrook yang diluncurkan pada tahun 2015 untuk menyegarkan menu McDonald's, menambahkan lebih banyak teknologi ke toko-toko, dan membuat gerai lebih ramah bagi pelanggan.
"Semakin banyak pelanggan yang mengakui bahwa kita menjadi McDonald's yang lebih baik, menghargai makanan lezat, layanan yang cepat dan ramah serta nilai yang menarik seiring kami menjalankan Rencana Pertumbuhan Kecepatan," kata Easterbrook dalam rilis yang mereka sebarkan.
Penjualan restoran ini di negara asalnya sendiri, Amerika Serikat, naik 2,9% dan melampaui ekspektasi para analis.
Jumlah kunjungan pelanggan di AS menurun, tetapi meningkat terutama di Jepang, Prancis, Australia, dan Kanada yang menyebabkan peningkatan traffic keseluruhan sebesar 0,8%.
"Ini menunjukkan kekuatan merek.Secara global angka-angka itu luar biasa," kata Peter Saleh, seorang analis dengan broker BTIG. "Hasilnya sangat mengesankan, sebenarnya lebih mengesankan daripada yang kami antisipasi sebelumnya," kata dia seperti dikutip Reuters.