Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
CALIFORNIA. Laba Yahoo! Inc merosot tajam karena beban keuangan yang besar. Bahkan, laba perusahaan internet ini meleset dari prediksi para analis. Laba bersih Yahoo turun menjadi hanya US$ 21,1 juta pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan US$ 311,6 juta pada kuartal pertama tahun lalu.
Beban keuangan Yahoo melonjak karena pembayaran yang lebih tinggi ke rekanan dan website yang mengirim para pembaca ke situs Yahoo. Peningkatan beban ini melebihi pertumbuhan pendapatan iklan yang naik 2,3% menjadi US$ 463,7 juta. Pendapatan iklan ini menyumbang 40% total pendapatan Yahoo.
Sedangkan, bisnis mesin pencari menghasilkan pendapatan US$ 531,7 miliar, tumbuh 19,5% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Kesepakatan dengan Mozilla tentang penggunaan mesin pencari ke browser Firefox mendorong volume bisnis mesin pencari ini.
Tapi, ongkos kesepakatan menyumbang mayoritas biaya akuisisi trafik yang naik tajam menjadi US$ 137 juta. Dengan memfaktorkan biaya tersebut, pendapatan mesin pencari dan iklan Yahoo menurun.
Pendapatan Yahoo setelah dikurangi biaya ke website rekanan turun menjadi US$ 1,04 miliar dari kuartal pertama tahun lalu US$ 1,09 miliar. Para analis sebelumnya memperkirakan, Yahoo bisa mencetak pendapatan US$ 1,06 miliar di kuartal pertama.
Yahoo memprediksi, pendapatan kuartal kedua tahun ini akan mencapai US$ 1,01 miliar hingga US$ 1,05 miliar. "Perusahaan ini tidak menumbuhkan pendapatan, tapi malah makin susut," kata kata Colin Gillis, analis BGC Partners kepada Bloomberg.
Yahoo Japan
CEO Yahoo Marissa Mayer mengungkapkan rencana untuk mengeksplorasi berbagai pilihan atas saham Yahoo Japan Corp. Mayer mengatakan, pihaknya merekrut penasihat keuangan untuk menimbang berbagai pilihan untuk meningkatkan nilai 35% saham Yahoo Japan.
Kepemilikan Yahoo di Yahoo Japan ini bernilai lebih dari US$ 8 miliar. "Yahoo memiliki saham signifikan di Yahoo Japan untuk periode yang sangat lama Yahoo ingin investor menyadari nilai aset tersebut," kata Brian Wieser, analis Pivotal Research Group.
Wieser menambahkan, Yahoo berniat meraup keuntungan dari aset ini bagaimanapun caranya. Investor Yahoo, seperti Starboard Value terus mendorong spinoff investasi Yahoo Japan. Bulan lalu, Starboard mengatakan Yahoo bisa meraup dana US$ 11,1 miliar atas penjualan unit di Jepang ini dan mendesak realisasinya.













