Reporter: Edy Can, NYT, Bloomberg | Editor: Edy Can
NEW YORK. Penembakan secara brutal kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini, seorang yang bersenjata menembak delapan orang dekat Empire State Building Manhattan.
Penembakan terjadi sekitar pukul 09.00 pagi, Jumat (24/8). Seorang petugas mengatakan, delapan orang cedera akibat penembakan itu.
"Ada dua orang yang meninggal. Satu warga sipil dan satu lagi si pelaku," kata seorang polisi yang enggan menyebutkan identitasnya karena tidak berwenang memberikan keterangan.
Beberapa korban yang terluka dilarikan ke rumah sakit Bellevue Hospital Center dan St. Luke Hospital.
Polisi memblokir tempat kejadian perkara setelah menerima panggilan darurat tentang penembakan itu. Mereka menutup jalan Fifht Avenue dekat 34th Street.
Polisi New York akhirnya menembak mati pelaku penembakan tersebut. Hingga saat ini belum jelas motif pelaku penembakan tersebut.
Dua petugas keamanan memastikan, penembakan ini tidak berhubungan dengan tindak pidana terorisme. Petugas lainnya menyatakan, penembakan ini berhubungan dengan perampokan.
Seorang warga yang lolos dari penembakan mengaku mendengar tembakan ketika keluar dari dokter gigi. "Tiba-tiba saya mendengar dua atau tiga tembakan. Boom,boom boom dan saya lihat dua orang, mereka jatuh ke jalan," kata perempuan bernama Monica ini. "Saya sungguh ketakutan."
Andrew Pellenberg dan temannya yang berada di lokasi kejadian juga mengaku mendengar suara tembakan. "Kami mendengar setidaknya 10 hingga 15 tembakan," katanya.
Penembakan ini menambah daftar panjang kasus penembakan massal di Amerika Serikat. Sebelumnya, pada 20 Juli lalu, penembakan terjadi ketika pemutaran perdana film The Dark Knight Rises di bioskop dekat Denver.
Penembakan ini menewaskan 12 orang dan melukai 58 orang lainnya.
James Holmes, lulusan Universitas Colorado telah ditangkap dan dituduh atas penembakan itu.
Pada 5 Agustus lalu, seorang bersenjata juga menewaskan enam orang lainnya di kuil Sikh di Wisconsin.