kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Latihan Militer Skala Besar NATO Dimulai, Libatkan 10.000 Personel dan 250 Pesawat


Selasa, 13 Juni 2023 / 13:44 WIB
Latihan Militer Skala Besar NATO Dimulai, Libatkan 10.000 Personel dan 250 Pesawat
ILUSTRASI. Bendera nasional anggota NATO terlihat pada hari pertemuan para menteri luar negeri di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, Jumat (4/3/2022). REUTERS/Yves Herman


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Latihan militer skala besar NATO resmi dimulai pada hari Senin (12/6) di Jerman. Kali ini Swedia dan Jepang juga ikut serta sebagai sebagai pengamat dan mitra dekat.

Melansir Kyodo, latihan bertajuk Air Defender 23 ini akan berlangsung hingga 23 Juni di wilayah udara Eropa. Latihan ini diikuti 10.000 personel dan 250 pesawat dari 23 anggota NATO serta Swedia dan Jepang.

Angkatan Udara Jerman yang memimpin operasi ini menyebut Air Defender 23 sebagai latihan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO.

Baca Juga: NATO Gelar Latihan Militer AU Terbesar, Jerman Jadi Tuan Rumah

Amerika Serikat sendiri mengirim sekitar 2.000 awak udara dan darat serta 100 pesawat, termasuk jet tempur siluman F-35 yang canggih.

Latihan itu telah direncanakan sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, tetapi Letnan Jenderal Jerman Ingo Gerhartz, kepala Angkatan Udara Jerman, mengatakan bahwa memamerkan kemampuan NATO saat ini bisa memberikan sinyal peringatan penting kepada Rusia.

Hadirnya Jepang dalam latihan ini juga cukup menunjukkan bagaimana upaya NATO untuk memperluas pengaruhnya di Asia.

NATO memandang Jepang sebagai negara mitra, bersama dengan Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, dalam upaya untuk menahan pergerakan China, terutama potensi kolaborasi mereka dengan Rusia.

Baca Juga: China: Mayoritas Negara Asia-Pasifik Menolak Ekspansi NATO di Kawasan Mereka

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, dengan ikut serta dalam latihan ini Jepang bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak kerja sama pertahanan dari negara-negara Eropa.

Dalam latihan militer ini, Angkatan Udara Bela Diri Jepang dilaporkan hanya menugaskan pesawat angkut.

NATO mengatakan bahwa latihan tahun ini digelar dengan skenario bahwa anggota NATO berada di bawah serangan bersenjata. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan upaya pertahanan kolektif aliansi berdasarkan Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×