Sumber: The Straits Times | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Zhou Chaonan, seorang pengusaha berusia 64 tahun, kini menjadi salah satu dari tiga wanita miliarder Tiongkok yang berhasil masuk ke dalam jajaran 500 orang terkaya dunia.
Kesuksesan Zhou didorong oleh kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan hubungan erat dengan ByteDance, perusahaan induk TikTok.
Pendakian Menuju Puncak Kekayaan
Zhou adalah pendiri Range Intelligent Computing Technology Group, sebuah perusahaan penyedia pusat data yang mendukung kebutuhan komputasi klien utamanya, ByteDance. Saham Range Intelligent melonjak 105% pada tahun 2024, yang meningkatkan kekayaan bersih Zhou menjadi US$7,7 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Kinerja perusahaan ini mendapatkan dorongan dari kebijakan pemerintah Tiongkok yang mendukung infrastruktur AI, sejalan dengan ambisi nasional untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi tersebut dan menyaingi Amerika Serikat.
Baca Juga: Industri Gim Cetak Milliader Baru di Asia
Namun, tantangan masih ada. Administrasi Presiden AS terpilih, Donald Trump, diperkirakan akan memperketat pembatasan ekspor chip AI, seperti dari Nvidia dan AMD, yang penting untuk pengembangan teknologi ini.
Perjalanan Karier Zhou Chaonan
Nama Zhou, "Chaonan," memiliki arti "melampaui laki-laki," sebuah harapan besar yang diberikan oleh orang tuanya, terinspirasi dari kutipan Mao Zedong: "Wanita dapat menopang setengah langit."
Sebagai salah satu lulusan universitas pertama setelah Revolusi Kebudayaan di Tiongkok, Zhou memulai kariernya sebagai pengajar sebelum bekerja di sektor perdagangan. Pada usia 40 tahun, ia mendirikan perusahaan pertamanya, Tiantong Communication Network, yang menyediakan jaringan telekomunikasi mobile untuk China Mobile.
Tahun 2009 menjadi momen penting ketika Zhou mengalihkan fokusnya ke pusat data dengan mendirikan Range Technology Development. Perusahaan ini mendapat dorongan besar pada tahun 2022 setelah masuk ke dalam Rencana Lima Tahun ke-14 Tiongkok, yang menjadikan industri ini prioritas nasional.
Kemajuan Range Intelligent
Range Intelligent saat ini mengoperasikan 61 pusat data dengan lebih dari 320.000 rak server di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen. Pada paruh pertama tahun 2024, perusahaan mencatat pendapatan 3,6 miliar yuan, meningkat 112% dibandingkan tahun sebelumnya.
Klien utama perusahaan meliputi Meituan, JD.com, Huawei Technologies, dan pusat informasi milik negara.
Baca Juga: Kekayaan 500 Orang Paling Tajir Dunia Melonjak Signifikan Sepanjang Tahun 2024
Sebagai klien utama Range Intelligent, ByteDance merilis bot AI bernama Doubao pada tahun 2024 dengan harga ultra-murah untuk bersaing dengan Alibaba dan Baidu. Pendekatan ini mendorong permintaan data yang lebih besar, memberikan keuntungan bagi penyedia layanan pihak ketiga seperti Range Intelligent.
Menurut penelitian McKinsey, permintaan global untuk kapasitas pusat data diperkirakan akan meningkat lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2030, meskipun ada defisit pasokan.
Dukungan Pemerintah dan Tantangan ke Depan
Meskipun ada kekhawatiran tentang potensi larangan TikTok di AS, pengamat percaya bahwa pemerintah Tiongkok akan terus berinvestasi pada infrastruktur AI lokal, termasuk pada perusahaan seperti Range Intelligent.
"Investasi yang tepat, baik langsung maupun tidak langsung, kemungkinan besar akan mendukung perusahaan ini," kata Matt Kimball, analis pusat data di Moor Insights and Strategy.
