Reporter: Dyah Megasari, BBC |
JAKARTA. Politik Jepang kembali memanas. Setelah Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan resmi mengundurkan diri Jumat pekan lalu, kini muncul beberapa nama untuk mengisi kekosongan kursi politik negeri matahari terbit itu.
Lima orang politisi senior Partai Demokrat Jepang (DPJ), resmi mencalonkan diri sebagai kandidat Perdana Menteri Jepang.
Dari lima orang itu, politisi senior DPJ, yang juga Menteri Perdagangan, Banri Kaieda disebutkan memperoleh dukungan dari mayoritas pimpinan DPJ yang merupakan partai penguasa.
Tetapi hasil jajak pendapat menunjukkan mantan Menteri Luar Negeri Seiji Maehara, 49 tahun, sebagai pilihan paling populer di mata publik Jepang.
Hari Sabtu dan Minggu ini, kelima orang itu akan berkampanye untuk bersaing memperebutkan kursi ketua umum DPJ yang hampir pasti sekaligus akan langsung menjadi Perdana Menteri Jepang keenam, dalam lima tahun terakhir.
Dan pada Senin (29/8) besok, siapa perdana menteri yang baru itu akan diketahui, setelah 398 anggota parlemen DPJ akan memilihnya secara langsung.
Sebelumnya, Naoto Kan Jumat (26/8) telah mengumumkan pengunduran dirinya, setelah selama ini berada di bawah tekanan besar akibat bencana dan tsunami Jepang.
Kan mendapat kecaman karena dianggap tidak memperlihatkan kepemimpinan pasca gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011, yang kemudian menyebabkan krisis nuklir Jepang.