Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Liverpool kembali mencatatkan kemenangan penting di Premier League saat mereka menghadapi Chelsea dalam laga panas yang berlangsung di Anfield, dalam lanjutan pekan ke-8.
Mengutip playingfor90.com, Mohamed Salah, bintang asal Mesir, sekali lagi menjadi sosok kunci di lini serang tim tuan rumah, mengantarkan Liverpool meraih kemenangan 2-1. Hasil ini memperpanjang rentetan kemenangan Liverpool musim ini, sementara Chelsea masih harus berjuang melewati catatan tanpa kemenangan melawan rival berseragam merah.
Sejarah Salah di Premier League: Sebuah Bukti Kehebatan
Salah telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bintang paling bersinar dalam sejarah Premier League. Dalam pertandingan ini, ia berhasil mencetak gol dari titik penalti serta memberikan assist untuk gol kemenangan yang dicetak oleh Curtis Jones.
Baca Juga: Rekor atau Perpisahan? Masa Depan Mohamed Salah di Tangan Liverpool
Dengan kontribusinya dalam pertandingan melawan Chelsea ini, Salah menambah rekor luar biasa, di mana ia telah mencetak gol dan memberikan assist dalam 34 pertandingan Premier League yang berbeda. Hanya Wayne Rooney yang memiliki catatan lebih baik, yakni mencetak dan memberi assist dalam 36 pertandingan.
Meskipun statistik Salah terbilang impresif, kisah sesungguhnya dari penampilannya melawan Chelsea bukan hanya soal angka. Chelsea, yang sebelumnya menunjukkan performa defensif solid, tidak mampu menahan pergerakan pemain asal Mesir ini. Tepat pada menit ke-29, Salah membuka skor melalui penalti, setelah Curtis Jones dijatuhkan oleh Levi Colwill di kotak penalti.
Chelsea dan Nicolas Jackson: Usaha yang Belum Berbuah
Di sisi lain, Chelsea mencoba mengandalkan Nicolas Jackson di lini depan. Sang penyerang memberikan harapan bagi The Blues dengan mencetak gol penyama kedudukan pada awal babak kedua, memanfaatkan umpan dari Moisés Caicedo.
Meskipun memiliki penguasaan bola lebih banyak, Chelsea terlihat kesulitan memanfaatkan dominasi tersebut untuk mencetak gol tambahan.
Chelsea memiliki akurasi umpan mencapai 88,1 persen, yang merupakan yang tertinggi untuk tim tamu di Anfield sejak musim 2003/04. Namun, kenyataan pahit yang sering muncul dalam sepak bola kembali terjadi: penguasaan bola tidak selalu berbanding lurus dengan poin.
Baca Juga: Manchester United Berhasil Akhiri Tren Negatif, Menang Dramatis atas Brentford
Liverpool, dengan penguasaan bola yang lebih sedikit, mampu tampil lebih efektif dan memanfaatkan peluang dengan baik.
Efisiensi Liverpool: Kunci Sukses di Laga Panas
Setelah Chelsea menyamakan kedudukan, hanya dalam dua menit Liverpool kembali unggul. Salah sekali lagi menunjukkan magisnya dengan memberikan umpan akurat kepada Curtis Jones yang mencetak gol kemenangan.
Gol ini menjadi pukulan telak bagi Chelsea, yang meskipun unggul dalam penguasaan bola, tidak mampu tampil efektif di saat-saat yang paling krusial.
Kemenangan ini menambah deretan pencapaian luar biasa Liverpool di awal musim. Dari 11 pertandingan yang telah dijalani di semua kompetisi, mereka berhasil meraih 10 kemenangan dan satu hasil imbang.
Ini menandai awal terbaik mereka sejak musim 1990/91 saat Kenny Dalglish masih menjadi pelatih. Kerja keras Jurgen Klopp kini terbayar, membawa Liverpool kembali menjadi kekuatan besar setelah sempat terlihat menurun di akhir musim lalu.
Dominasi Liverpool atas Chelsea: Catatan Sejarah
Selain pentingnya dari segi poin, kemenangan atas Chelsea ini juga memiliki makna historis. Ini adalah kemenangan ketiga berturut-turut Liverpool atas The Blues, memperpanjang rekor tanpa kemenangan Chelsea menjadi sepuluh pertandingan dalam pertemuan kedua tim.
Kali terakhir Chelsea mengalahkan Liverpool adalah pada tahun 2021, yang semakin menegaskan dominasi Klopp atas Chelsea dalam beberapa musim terakhir.
Baca Juga: Inter Miami Lolos Piala Dunia Antarklub Setelah Hattrick Lionel Messi dalam 11 Menit
Di sisi Chelsea, cerita berbeda. Meski tim ini memiliki kualitas, performa mereka sering kali tidak diterjemahkan ke dalam hasil yang memuaskan. Akurasi umpan yang tinggi dalam pertandingan ini menunjukkan kemampuan mereka dalam menguasai bola, tetapi masalah utama tetap berada di penyelesaian akhir.
Nicolas Jackson, yang telah terlibat dalam 13 gol dalam 13 penampilan terakhirnya di Premier League, tetap menjadi harapan di lini serang Chelsea. Namun, bahkan performa Jackson yang konsisten tidak cukup untuk menghindari kekalahan di momen-momen krusial.