Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akan berupaya mengeluarkan jurus diplomatik dengan India terkait wacana pembatasan impor CPO.
Reuters melaporkan pada pekan lalu bahwa India mempertimbangkan untuk membatasi impor beberapa produk Malaysia, termasuk minyak kelapa sawit, setelah Kuala Lumpur mengkritik New Delhi atas tindakannya di Kashmir.
Baca Juga: Gara-gara menginvasi Suriah, Volkswagen tunda investasi miliaran dolar di Turki
Malaysia adalah produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Sementara India adalah pasar minyak sawit terbesar ketiga bagi Malaysia.
"Jika pemerintah India melakukan boikot atau sesuatu seperti itu, maka kami harus bekerja secara diplomatik atau mengurangi tindakan yang telah mereka lakukan," kata Mahathir seperti dikutip Bernama.
Beberapa pedagang India mengatakan kilang CPO sudah berhenti membeli minyak sawit dari Malaysia untuk pengiriman pada November dan Desember. Pasalnya mereka karena khawatir akan ada pajak impor yang lebih tinggi atau tindakan lainnya.
Meskipun dihentikan oleh pedagang, Mahathir bilang Malaysia belum menerima pernyataan resmi dari pemerintah India tentang kemungkinan pembatasan.
“Ini adalah reaksi dari komunitas bisnis. Karena itu, kami tidak dapat bereaksi terhadap keputusan pribadi mereka,” katanya.
Baca Juga: Tak terduga, Cina menyuntikkan US$ 28 miliar tunai untuk ungkit ekonomi
Malaysia sebelumnya mengatakan akan mempertimbangkan peningkatan impor gula mentah dan daging kerbau dari India, karena tampaknya akan bisa memadamkan ketegangan perdagangan di antara kedua negara.
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa New Delhi sedang mempertimbangkan untuk mengekang impor sebagai tanggapan atas pernyataan Mahathir di majelis umum AS pada bulan lalu.
Saat itu ia mengatakan India telah menyerbu dan menduduki Kashmir, sebuah merupakan wilayah mayoritas Muslim yang disengketakan dan juga diklaim oleh Pakistan.