Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali menyinggung rencana suksesi kekuasaan kepada Anwar Ibrahim. Berbicara di acara dialog yang diselenggarakan Council on Foreign Relations di New York, Kamis (26/9), perdana menteri yang akrab disapa Dr M ini menyampaikan akan mengundurkan diri sebelum pemilu mendatang.
Adapun pemilu Malaysia berikutnya harus diselenggarakan paling lambat pada Mei 2023. "Saya berjanji akan meletakkan jabatan sebelum pemilu mendatang dan menyerahkan kekuasaan kepada sosok lain. Kira-kira saya masih punya tiga tahun lagi," ujar politisi berusia 94 tahun itu, seperti dikutip Malaysia Kini.
Mahathir tidak menjelaskan lebih lanjut kapan tepatnya tiga tahun yang dimaksud, apakah tiga tahun dari sekarang yang berarti sampai 2022 atau setahun sebelum pemilu berikutnya. Suami dari Siti Hasmah ini mengatakan dia masih harus mencapai beberapa target sebelum mengundurkan diri.
Baca Juga: Soal kebakaran hutan, Mahathir: Kenapa Jokowi tak mau menerima bantuan kami?
Mahathir juga menyebut bahwa dia tidak dapat menjamin jika suksesornya nanti akan dapat memimpin Malaysia dengan baik. Politisi kawakan ini mengambil contoh Abdullah Ahmad Badawi, yang menurutnya adalah suksesor yang gagal. Badawi menjabat sebagai perdana menteri Malaysia pada 2003, ketika Mahathir turun takhta setelah 22 tahun berkuasa.
Pak Lah, demikian Badawi sering dipanggil, memimpin Malaysia hingga 2009. Awalnya Mahathir mendukung penuh Badawi namun kemudian berubah menjadi pengkritik suksesornya itu. Mahathir menambahkan, yang dapat dilakukannya saat ini adalah meletakkan dan membangun fondasi kesuksesan bagi suksesornya.
Pernyataan Mahathir tersebut tak pelak kembali menjadikan rencana suksesi kekuasaan antara Mahathir dan Anwar kembali tak menentu.
Rencana suksesi kekuasaan itu terus menjadi teka-teki lantara Mahathir yang berkali-kali mengubah jawabannya mengenai kapan dia akan menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Anwar. Selain itu juga muncul pertanyaan apakah Mahathir sungguh-sungguh berikhtiar menginginkan Anwar menggantikannya.
Mahathir mengatakan akan mengumumkan tanggal penyerahan kekuasaan namun tidak merinci kapankah waktu yang dimaksud. "Saya akan memberi tahu tanggal pastinya, yang pasti saya akan menepati janji," kata Mahathir seperti dikutip The Star Malaysia, Jumat (20/9).
Baca Juga: Negosiasi dagang AS-China bisa lebih progresif, asal...
Bulan Juni lalu, Mahathir menyebut dia berencana untuk menjabat lebih lama, yaitu selama tiga tahun atau hingga 2021.
Seperti diketahui, Koalisi Pakatan Harapan telah sepakat bahwa Mahathir akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar setelah dua tahun menjabat, yakni pada bulan Mei tahun 2020. Anwar sendiri beberapa waktu lalu sempat menyampaikan kepada Bloomberg bahwa dia akan menggantikan Mahathir pada 2020.
"Menurut pemahaman bersama, saya akan menggantikan Mahathir sekitar bulan Mei 2020, namun saya tidak terlalu mempersoalkan tepatnya bulan berapa," ucap Anwar, Rabu (18/9).
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) ini juga menegaskan Mahathir konsisten dengan janjinya.
"Saya percaya Tun Dr Mahathir sangat konsisten menyampaikan saya akan menggantikannya. Terkadang dia menyebut tiga tahun lagi, terkadang dua tahun lagi. Itulah sosok Mahathir. Kita tidak dapat mengubahnya," ujar Anwar saat berkomentar di sebuah acara dialog yang digelar oleh Milken Institute, pada Kamis (19/9) pekan lalu.
Baca Juga: Besok, aksi unjuk rasa besar-besaran anti-pemerintah akan berlangsung di Hong Kong
Namun Anwar kembali menegaskan bahwa Mahathir tidak ambigu mengenai rencana transisi kekuasaan dengannya dan bahwa sudah dipastikan jika dirinya yang akan menggantikan Mahathir sebagai perdana menteri. (Kontributor Singapura, Ericssen)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir Mohamad Berkuasa Paling Lama 3 Tahun Lagi"