kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,44   -19,05   -2.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin Menyebar, WHO Pertimbangkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat


Senin, 30 Mei 2022 / 20:25 WIB
Makin Menyebar, WHO Pertimbangkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat
ILUSTRASI. Tabung berlabel Positif virus cacar monyet terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Minggu (22/5/2022). REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO meyakini, wabah cacar monyet di luar Afrika tidak akan menyebabkan pandemi, menyusul laporan lebih dari 300 kasus yang dicurigai dan terkonfirmasi monkeypox

Penyakit yang biasanya ringan dan menyebar melalui kontak dekat yang menyebabkan gejala seperti flu dan ruam yang khas semakin menyebar ke banyak negara, dan lebih dari 300 kasus dilaporkan hingga Mei, sebagian besar di Eropa.

Meski begitu, WHO sedang mempertimbangkan, apakah wabah cacar monyet harus dinilai sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang berpotensi menjadi perhatian internasional" atau PHEIC. 

Baca Juga: WHO: Kasus Cacar Monyet Berisiko Sedang Terhadap Kesehatan Masyarakat Global

Sebab, deklarasi seperti itu, seperti yang WHO lakukan terhadap Covid-19 dan Ebola, akan membantu mempercepat penelitian dan pendanaan untuk mengatasi penyakit epidemik Afrika tersebut.

Hanya, ketika ditanya, apakah wabah cacar monyet berpotensi berkembang menjadi pandemi, Rosamund Lewis, Pimpinan Teknis Cacar Monyet dari Program Darurat Kesehatan WHO, menegaskan: "Kami tidak tahu tetapi kami rasa tidak".

"Saat ini, kami tidak khawatir dengan pandemi global (cacar monyet)," katanya, Senin (30/5), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Ini Peringatan Ahli kepada WHO Soal Cacar Monyet

Sebagian besar kasus cacar monyet muncul di Eropa dibanding di negara-negara Afrika Tengah dan Barat, di mana virus itu endemik, dan sebagian besar tidak terkait dengan perjalanan ke wilayah tersebut.

Oleh karena itu, para ilmuwan sedang mencari apa yang mungkin menjelaskan peningkatan kasus cacar monyet yang tidak biasa ini. Sementara otoritas kesehatan masyarakat menduga, ada beberapa tingkat penularan di masyarakat.

Hingga 26 Mei, total ada 257 kasus terkonfirmasi dan 120 kasus dicurigai terdeteksi di 23 negara yang tidak endemik virus cacar monyet, menurut WHO. Belum ada korban jiwa yang dilaporkan sejauh ini.

Beberapa negara telah mulai menawarkan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus cacar monyet dari kasus yang terkonfirmasi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×