kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Maret, produsen BlackBerry rugi US$ 125 juta


Jumat, 30 Maret 2012 / 12:09 WIB
Maret, produsen BlackBerry rugi US$ 125 juta
ILUSTRASI. Warga melintas di depan gedung OCBC NISP Tower Jakarta, Rabu (22/4). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/04/2020


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

KANADA. Produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) melaporkan rugi kuartalan Maret tahun ini. Permintaan produk anyar yang melemah membuat RIM harus menelan pil pahit.

Perusahaan asal Kanada itu membukukan rugi bersih per 3 Maret sebesar US$ 125 juta. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, RIM meraup keuntungan hingga US$ 934 juta.

Pendapatan RIM jatuh dari US$ 5,2 miliar ke US$ 4,2 miliar. Bereaksi atas berita ini, saham RIM langsung minus 9% pada perdagangan kemarin setelah perusahaan melaporkan kinerja yang tak menggembirakan. Selama satu tahun terakhir, saham RIM sudah anjlok hingga 80%.

Pengumuman itu juga menegaskan pengunduran diri mantan co-chief executive Jim Balsillie. Chief technology officer David Yacht juga akan mundur.

Pengiriman smartphone BlackBerry pada kuartal tersebut turun menjadi 11,1 juta, atau lebih sedikit 21% dari periode tiga bulan sebelumnya.

Tapi, penjualan tablet Playbook BlackBerry berhasil mencapai target yakni 500.000. Namun sebagian besar karena menggunakan katalis diskon besar.

Untungnya, secara hitungan tahun penuh, RIM masih berhasil mencetak untung US$ 1,2 miliar. Anjlok separuh lebih dari pencapaian tahun lalu yakni US$ 3,4 miliar.

CEO RIM yang baru, Thorsten Heins membocorkan strategi bisnis bahwa perusahaan akan fokus pada pasar inti tradisional dari pelanggan korporat bukan pada konsumen individu.

"Kami merasa, BlackBerry tidak akan berhasil jika terus mencoba menjadi kesayangan semua orang," ujarnya. Kinerja RIM babak belur setelah beberapa perusahaan besar seperti Apple dan Samsung semakin ketat bersaing.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×