kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.868   74,00   0,46%
  • IDX 7.162   0,64   0,01%
  • KOMPAS100 1.096   2,00   0,18%
  • LQ45 871   -0,64   -0,07%
  • ISSI 217   0,83   0,38%
  • IDX30 445   -1,15   -0,26%
  • IDXHIDIV20 538   -2,37   -0,44%
  • IDX80 126   0,23   0,18%
  • IDXV30 135   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 148   -0,60   -0,40%

Mark Zuckerberg: WhatsApp dan Messenger akan Menjadi Pilar Bisnis Meta


Jumat, 18 November 2022 / 17:05 WIB
Mark Zuckerberg: WhatsApp dan Messenger akan Menjadi Pilar Bisnis Meta
ILUSTRASI. Logo rebrand baru Facebook Meta terlihat di smartpone di depan logo yang ditampilkan Facebook, Messenger, Intagram, Whatsapp, Oculus dalam gambar ilustrasi ini diambil 28 Oktober 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam pengarahannya hari Jumat (18/11) mengatakan bahwa perusahaan akan mulai mendorong pertumbuhan aplikasi WhatsApp dan Messenger. Dua layanan pesan digital ini digadang akan menjadi pilar bisnis Meta menyusul progres metaverse yang belum jelas.

Tingginya biaya pengembangan metaverse pada akhirnya memaksa Meta untuk melakukan PHK massal kepada 11.000 pekerjanya.

Mark mengakui bahwa dua layanan pesan andalannya lebih cepat menghasilkan uang dibandingkan dengan aplikasi andalan lain seperti Facebook dan Instagram.

Program metaverse yang awalnya diharapkan bisa memberi keuntungan jangka panjang pun belum berjalan. 

Baca Juga: Rumor Hangat: 10.000 Karyawan Amazon Bakal di-PHK Minggu Ini

"Kami berbicara banyak tentang peluang jangka panjang seperti metaverse, tetapi kenyataannya layanan pesan bisnis mungkin akan menjadi pilar utama berikutnya dari bisnis kami, kami bekerja untuk lebih memonetisasi WhatsApp dan Messenger," kata Mark kepada para karyawannya.

Mengutip Reuters, pada hari Kamis (17/11) Meta mengumumkan akan memungkinkan pengguna untuk berbicara dan bertransaksi dengan pedagang melalui WhatsApp dan Messenger.

Pernyataan Mark kali ini bertolak belakang dengan ambisinya yang luas biasa tentang perkembangan metaverse tahun lalu. 

Para investor pun kini mulai mempertanyakan kebijaksanaan keputusan itu, apalagi setelah melihat bisnis iklan Meta mulai merosot tahun ini ditandai dengan turunnya harga saham hingga setengahnya.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Tawarkan Paket Pesangon yang Murah Hati Ketimbang Elon Musk

Tenaga kerja adalah faktor pengeluaran terbesar Meta, diikuti oleh modal yang sebagian besar digunakan untuk infrastruktur untuk mendukung rangkaian aplikasi media sosialnya.

Sekitar 20% anggaran Meta belakangan ini digunakan untuk Reality Labs, unit yang bertanggung jawab atas investasi metaverse.

"Unit tersebut menghabiskan lebih dari setengah anggarannya untuk augmented reality (AR), beberapa produk kacamata pintar terus bermunculan. Dalam beberapa hal, ini adalah pekerjaan yang paling menantang, tapi saya juga berpikir ni adalah bagian potensial yang paling berharga dari pekerjaan dari waktu ke waktu," pungkasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×