kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Masa berakhirnya mata uang fisik dan uang tunai semakin dekat, ini penjelasan ekonom


Jumat, 08 Oktober 2021 / 07:56 WIB
Masa berakhirnya mata uang fisik dan uang tunai semakin dekat, ini penjelasan ekonom
ILUSTRASI. Seorang ekonom mengatakan, mata uang fisik dan uang tunai akan segera menjadi bagian dari masa lalu. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Eswar Prasad, profesor ekonomi Cornell University dan penulis "The Future of Money" mengatakan kepada Yahoo Finance, bahwa mata uang fisik dan uang tunai akan segera menjadi bagian dari masa lalu.

“Akhir mata uang fisik, uang tunai, sudah pasti semakin dekat, dan cryptocurrency, termasuk bitcoin (BTC-USD), telah membuka jalan bagi revolusi itu,” kata Prasad.

Melansir Yahoo Finance, digitalisasi transaksi telah berjalan dengan baik selama beberapa dekade terakhir, tetapi diskusi serius mengenai transaksi dolar yang sepenuhnya digital relatif baru.

Prospek mata uang digital bank sentral (CBDC) di AS telah mendapatkan daya tarik pada tahun 2021, di mana The Fed dilaporkan berencana untuk memulai proses peninjauan biaya dan manfaat yang terkait dengan CBDC paling cepat minggu depan.

Baca Juga: Usai Tembus Resistance, Target Bitcoin di US$ 60.000 per BTC

Di sisi lain, meskipun peluang mengadopsi mata uang digital dalam waktu dekat sangat tipis, pembayaran digital telah tumbuh secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memberikan kepercayaan pada gagasan bahwa AS bergerak menuju ekonomi digital.

Akan tetapi, lanjut Prasad, tidak mungkin cryptocurrency akan menjadi bentuk pembayaran yang dominan di masa depan seiring tingkat volatilitas yang melekat pada mereka. Namun, stablecoin seperti yang dipatok ke mata uang fiat, dapat menjadi lebih luas seiring dengan berkembangnya ekonomi digital.

Baca Juga: Terkenal karena kicauan Elon Musk, inilah mata uang kripto Shiba Inu

“Pandangan saya sendiri adalah bahwa cryptocurrency mungkin pada akhirnya tidak terbukti menjadi media pertukaran yang layak,” katanya. 

Terutama cryptocurrency yang terdesentralisasi seperti koin kripto yang memiliki nilai sangat fluktuatif dan memiliki sejumlah hambatan lainnya. 

"Tetapi mereka telah memunculkan stablecoin, yang nilainya didukung oleh cadangan mata uang keras, seperti dolar AS dan sekuritas dolar AS, yang dapat memberikan transaksi pembayaran yang lebih efisien,” jelas Prasad.

Selanjutnya: Ini 6 0rang terkaya baru dunia asal AS, kekayaan melejit akibat mata uang kripto



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×