kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.439   -6,00   -0,04%
  • IDX 7.151   44,83   0,63%
  • KOMPAS100 1.042   8,88   0,86%
  • LQ45 814   7,55   0,94%
  • ISSI 225   1,72   0,77%
  • IDX30 425   4,81   1,14%
  • IDXHIDIV20 512   9,96   1,98%
  • IDX80 118   1,05   0,90%
  • IDXV30 122   2,36   1,97%
  • IDXQ30 140   1,86   1,35%

Mendung menyelimuti data ekonomi Jepang


Senin, 10 Maret 2014 / 12:09 WIB
Mendung menyelimuti data ekonomi Jepang
ILUSTRASI. Perpanjang SIM Cepat Jadi, Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini 20/10/2022


Sumber: Reuters, BBC | Editor: Sanny Cicilia

TOKYO. Jepang mencatat defisit neraca transaksi berjalan terbesar sejak tahun 1985. Berdasarkan data Kementrian Keuangan setempat, current account deficit (CAD) per Januari melebar ke rekor ¥ 1,5 triliun atau sekitar US$ 15 miliar.

Salah satu penyebabnya adalah makin besarnya selisih perdagangan. Ekspor Januari Jepang mengalami kenaikan 16,7% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Namun, tidak bisa mengimbangi pesatnya pertumbuhan ekspor yang tumbuh sampai 30,3% year on year.

Negara dengan perekonomian terbesar ketiga dunia ini mencatat defisit neraca perdagangan tumbuh 71% di bulan Januari dan menyentuh rekor ¥ 2,79 triliun. 

Tak hanya itu, pemerintah Jepang merevisi proyeksi ekonominya. Pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi di Oktober-Desember diperkirakan tumbuh 0,2% dibanding kuartal sebelumnya, lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya yaitu 0,3%.

Pertumbuhan domestik bruto setahun di kuartal IV alhasil direvisi menjadi 0,7% dari sebelumnya 1%.

Penyebabnya, anggaran belanja domestik yang tak sesumringah perkiraan sebelumnya. Anggaran belaja modal diperkirakan hanya tumbuh 0,8% dibanding perkiraan sebelumnya 1,3%. Sedangkan belanja ritel hanya naik 0,4%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 0,5%.

Kabar ini mengecewakan analis yang memperkirakan aktivitas belanja masyarakat akan tinggi sebelum pemerintah menaikkan pajak April nanti. Perdana Menteri Shinzo Abe akan menaikkan pajak menjadi 8% dari 5% untuk mengurangi beban utang.

Bank sentral Jepang, atau BOJ diperkirakan tidak akan banyak mengubah kebijakan untuk mengejar target inflasi 2%.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×