Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Perusahaan teknologi asal China, Xiaomi siap untuk meluncurkan bisnis pinjaman konsumer di India dalam beberapa minggu mendatang. Hal ini praktis membuat kemiringan yang ambisius di pasar layanan keuangan yang berkembang pesat yakni terkait masalah privasi data dan persaingan yang ketat.
Tentu saja, hal ini membuat rencana bisnis baru Xioami penuh dengan tantangan ke depan.
Baca Juga: Duh, Tarif Baru AS Bakal Pangkas Pertumbuhan Ekonomi China di Bawah 6%
Dalam artikel yang dimuat Reuters, Jumat (23/8) disebutkan bahwa Xiaomi bertaruh cukup tinggi sebagai vendor telepon seluler terbesar keempat di dunia, yang bisnis modelnya bergantung pada penjualan perangkat keras dengan harga rendah sebagai penyumbang laba.
Pasalnya, perusahaan melaporkan laba kuartal II 2019 cukup mengecewakan pada hari Selasa (20/8) dan sahamnya menciut menjadi di atas setengah harga IPO 2018.
Xiaomi bertaruh, pihaknya dapat memanfaatkan posisi nomor satu di pasar ponsel pintar India untuk memanfaatkan sektor layanan keuangan yang menguntungkan. Namun, kekhawatiran publik tengah meningkat terkait privasi data, bahkan memaksa raksasa teknologi seperti Google dan Facebook untuk mengubah cara mereka melakukan bisnis, menyisakan jalan berbatu untuk perusahaan China.
Memang, pendekatan Xiaomi untuk pengumpulan data dan privasi telah menimbulkan spekulasi di antara beberapa orang yang akrab dengan rencana ekspansi internasionalnya. Namun, menurut dokumen yang ditelusuri oleh Reuters, Xiaomi tetap menjadi pemain kecil dalam layanan keuangan di negara asalnya.
Baca Juga: Permintaan batubara di China diprediksi akan turun mulai 2025
Xiaomi memang tengah menghadapi persaingan sengit di seluruh Asia, mulai dari bank, raksasa teknologi global, start up fintech dan lainnya yang juga berjuang mencicipi kue ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini.