Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Di saat ketegangan antara Beijing dan Washington terus meningkat, perancang pesawat militer China berlomba untuk mengembangkan jet tempur generasi berikutnya untuk digunakan pada kapal induk mereka agar bisa bersaing dengan jet tempur buatan Amerika Serikat.
Contoh pemain kuat di produksi jet tempur China adalah Chengdu Aircraft Design Institute (CADI), yang sedang mengerjakan versi modifikasi J-20, dan Shenyang Aircraft Design Institute, yang memproduksi FC-31.
Baca Juga: Data bocor: Angka kematian Covid-19 Iran tiga kali lebih tinggi dari klaim pemerintah
Sementara kedua pesawat ini telah dikembangkan selama bertahun-tahun, kepala desainer CADI, Yang Wei, mengatakan baru-baru ini J-20 adalah penantang yang lebih baik untuk melawan jet tempur AS.
Dia bilang, pesawat ini terinspirasi oleh teori-teori Amerika tentang pertempuran udara dan pengembangan jet.
Sang perancang juga mengatakan bahwa militer AS telah mampu mengembangkan jet tempur berbasis kapal induk dan memasukkannya ke dalam produksi massal dalam waktu kurang dari enam tahun.
“Jika kepemimpinan China memutuskan untuk menggunakan FC-31 sebagai platform untuk jet tempur berbasis-kapal induk, setidaknya akan butuh 10 tahun sebelum siap untuk penempatan penuh. Pada saat itu Amerika akan terlalu jauh untuk dikejar," kata seorang sumber kepada South China Morning Post.
Baca Juga: Kasus corona di Asia rekor, warning WHO: Pandemi akan terasa sampai beberapa dekade
Sementara pengamat militer yang bermarkas di Beijing, Zhou Chenming mengatakan Yang ingin membuktikan bahwa J-20 bukan hanya pesawat tempur generasi kelima, tetapi bisa menjadi platform untuk "perangkat reaksi induksi canggih dan teknologi baru lainnya" yang mampu menargetkan kekurangan saingan mereka asal Amerika yakni Raptor F-22.
Jet tempur generasi kelima menampilkan teknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik, kemampuan manuver super, dan avionik yang sangat terintegrasi.