Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Zhou mengatakan bahwa di masa lalu, perancang pesawat China telah sangat dipengaruhi oleh pemikiran Rusia dan karena itu berfokus hampir secara eksklusif pada kemampuan tempur jet mereka. Tetapi Yang, katanya, menekankan perlunya mempertimbangkan faktor-faktor lain juga.
"Karena pengaruh Rusia, desainer China mengabaikan hal-hal seperti sistem avionik dan senjata," kata Zhou.
Baca Juga: Trump hanya beri waktu 45 hari bagi pemilik China untuk menjual TikTok
"MiG-29 dari Rusia, misalnya, tidak memiliki peluang untuk bersaing dengan mitranya dari Amerika, multirole segala cuaca F-16," ungkap Zhou.
Baik F-22 dan J-20 kemampuan terbang hingga ketinggian 20 km dan kecepatan maksimum lebih dari Mach 2 alias 2.470 km per jam alias lebih cepat dari kecepatan suara.
F-22 memiliki jarak yang relatif lebih pendek dengan radius tempur 800 km, sementara tangki bahan bakar internal J-20 yang besar dapat mempertahankan radius tempur yang lebih panjang yakni 1.100 km.
Baca Juga: Microsoft: Akuisisi TikTok AS akan kelar pada 15 September
Salah satu kelemahan yang mungkin ada pada J-20 adalah bahwa ia jauh lebih berat daripada FC-31. Sementara kapal induk terbaru China akan dilengkapi dengan sistem peluncuran katapel elektromagnetik, yang walaupun mengurangi waktu untuk tinggal landas, namun punya keterbatasan soal berat pesawat.
Dengan berat maksimum 25 ton, FC-31 memang 12 ton lebih ringan dari J-20 dan sekitar tiga meter (10 kaki) lebih pendek.