kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menhan AS nyatakan komitmen untuk menjaga hubungan militer dengan Israel


Kamis, 24 September 2020 / 10:30 WIB
Menhan AS nyatakan komitmen untuk menjaga hubungan militer dengan Israel
ILUSTRASI. Kementerian Pertahanan AS menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendukung keamanan Israel dengan menjaga hubungan pertahanan kedua negara.


Sumber: Defense News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Di tengah isu penjualan pesawat tempur F-35 ke Uni emirat Arab (UEA), Menteri Pertahanan AS Mark Esper menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga hubungan militer dengan Israel.

Esper, pada hari Selasa (22/9), menegaskan komitmen ini sebelum melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz. "Hubungan pertahanan antara AS dan Israel tidak pernah sekuat ini. Kami berniat itu tetap seperti itu," ungkap Esper seperti dikutip Defense News.

Dalam pernyataannya, Esper menyebut bahwa landasan hubungan pertahanan kedua negara adalah untuk menjaga keunggulan militer kualitatif Israel di level regional. "AS berkomitmen untuk itu, dan Departemen Pertahanan berkomitmen untuk keharusan itu. Kami akan terus mendukung kebijakan AS yang telah berlangsung lama untuk menjaga keamanan Israel," lanjut Esper.

Memastikan keunggulan kualitatif militer (QME) Israel adalah amanah dari Kongres. Pada dasarnya, Israel perlu mempertahankan level militernya di atas negara tetangganya. Israel sebagai negara kecil yang dikelilingi banyak negara yang berkonflik, membutuhkan bantuan dan dukungan dari AS untuk bisa bertahan hidup.

Baca Juga: Meski sudah berdamai, Israel tetap menolak penjualan pesawat tempur F-35 ke UEA

Dalam kasus ini, senjata kelas tertentu tidak akan diizinkan untuk dijual ke negara-negara lain di kawasan tersebut, terutama Arab Saudi dan UEA. Komitmen ini mulai dipertanyakan sejak perjanjian normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan UEA ditandatangani pertengahan bulan Agustus lalu.

Belakangan muncul kabar bahwa Trump akan mengizinkan penjualan pesawat tempur F-35 ke UEA. Trump menganggap tidak ada masalah terkait upaya penjualan tersebut.

Pihak UEA juga telah menjajaki kemungkinan pembelian pesawat tempur F-35 dari AS selama bertahun-tahun. Di sisi lain, pemerintah AS masih berkomitmen pada janjinya dengan Israel.

"Kami tidak memiliki Amerika Serikat lain, Anda juga tidak memiliki Israel lain. Dan kami akan memastikan bersama untuk menjaga ikatan tersebut untuk tetap aktif dan dekat satu sama lain," ungkap Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.

Selanjutnya: Mengintip MH-47G Block II, helikopter tempur terbaru AS seharga $25 juta per unit


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×