Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengungkapkan, risiko inflasi AS masih terkendali meski ada stimulus fiskal yang diberikan pemerintahan Biden senilai US$ 1,9 triliun untuk memulihkan perekonomian.
Dilansir dari Bloomberg, Yellen berpendapat, risiko inflasi AS masih ada namun tergolong kecil. Mantan Ketua The Fed tersebut juga mengatakan, harga-harga yang sempat turun saat pandemi Covid-19 akan pulih kembali.
“Apakah ada risiko inflasi? Saya pikir ada risiko kecil dan saya pikir itu bisa dikelola,” ujar Yellen seperti dikutip Bloomberg, Senin (15/3).
Baca Juga: Biden targetkan kehidupan di AS akan kembali normal saat hari kemerdekaan pada 4 Juli
Yellen optimistis dapat mengendalikan risiko inflasi AS dikarenakan risiko tersebut dinilai tidak terlalu signifikan. Ia juga bilang, Pemerintah AS akan tetap terus mengawasi inflasi yang terjadi. “Kami memiliki alat untuk mengatasinya (inflasi),” ujar Yellen.
Asal tahu saja, Presiden AS Joe Biden telah menandatangani beleid paket bantuan untuk mengatasi efek pandemi Covid pada Kamis pekan lalu (11/3). Bantuan tersebut meliputi dana untuk vaksinasi Covid-19 dan bantuan kepada rumah tangga, bisnis serta pemerintah negara bagian.
Yellen menambahkan, Pemerinah AS belum membuat kebijakan terkait janji Biden untuk meningkatkan belanja infrastruktur. Pemerintah juga belum memutuskan apakah akan mengejar jenis pajak kekayaan seperti yang didukung oleh sejumlah senator progresif pimpinan Elizabeth Warren dan Bernie Sanders.