kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Menlu AS: Genosida sedang berlangsung untuk menghancurkan Uighur oleh China


Rabu, 20 Januari 2021 / 12:01 WIB
Menlu AS: Genosida sedang berlangsung untuk menghancurkan Uighur oleh China
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menghadiri pengarahan kepada media di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 10 November 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Selasa (19/1), China melakukan genosida terhadap Uighur dan sebagian besar orang Muslim lainnya, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Mike Pompeo secara dramatis meningkatkan tekanan atas penahanan minoritas Tiongkong pada hari terakhir penuhnya menjabat.

"Saya yakin, genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara-partai China," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Channel News Asia.

"Kami tidak akan tinggal diam. Jika Partai Komunis China diizinkan untuk melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri, bayangkan apa yang akan berani dilakukan untuk dunia bebas, dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar dia.

Kritik keras Pompeo terhadap Beijing telah menjadi ciri khas masa jabatannya. Tetapi, dia sebelum menuduh genosida mengatakan berulang kali, perlakuan terhadap orang Uighur mengingatkan pada kebijakan Nazi Jerman.

Baca Juga: Beijing desak politisi AS berhenti gunakan isu Xinjiang untuk campuri urusan China

AS akan terus meningkatkan tekanan

Pompeo mendesak semua badan internasional termasuk pengadilan untuk menangani kasus-kasus atas perlakuan China terhadap Uighur, dan menyuarakan keyakinan bahwa Amerika Serikat akan terus meningkatkan tekanan.

Kelompok hak asasi manusia percaya, setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim berbahasa Turki lainnya dipenjara di kamp-kamp di wilayah Xinjiang, Barat China.

Para saksi dan aktivis mengatakan, China berusaha untuk secara paksa mengintegrasikan Uighur ke dalam budaya mayoritas Han dengan menghapus adat istiadat Islam. Termasuk, dengan memaksa Muslim untuk makan daging babi dan minum alkohol, yang keduanya dilarang oleh keyakinan mereka.

China menyangkal melakukan kesalahan dan berpendapat kamp-kampnya adalah pusat pelatihan kejuruan yang dimaksudkan untuk mengurangi daya pikat ekstremisme Islam setelah serangan.

Antony Blinken, pilihan Presiden AS terpilih Joe Biden untuk menggantikan Pompeo, setuju dengan tekad genosida. "Itu akan menjadi penilaian saya juga," sebut dia.

Selanjutnya: Laporan lembaga think tank Australia: China hancurkan ribuan masjid di Xinjiang



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×