Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Berdasarkan salinan pidato yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross pada Kamis (10/10), Amerika menilai penerapan tarif memaksa China untuk lebih memperhatikan masalah-masalah yang dicemaskan oleh AS.
Ross bilang, Amerika lebih suka untuk tidak mengimplementasikan tarif terhadap barang-barang China mulai tahun lalu yang pada akhirnya memicu perang dagang. Namun, hal ini akan memaksa China untuk mengambil tindakan.
"Kami tidak menyukai tarif. Pada faktanya, kalau boleh kami tidak usah menerapkannya. Namun setelah berunding selama bertahun-tahun dan tidak ada aksi, tarif pada akhirnya memaksa China untuk memberikan perhatian atas permasalahan ini," jelas Ross seperti yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Rumor panas dari Washington: AS dan China gagal capai kata sepakat!
Ross saat ini memang tengah melakukan kunjungan kerja ke Australia.
Pada hari ini dan Jumat (11/10), petinggi China dan AS akan menggelar pertemuan di Washington dengan tujuan untuk mengakhiri perang dagang.
Tanpa adanya kesepakatan yang berarti, Trump akan kembali menaikkan tarif atas barang-barang China senilai US$ 250 miliar dari 25% menjadi 30% pada Selasa pekan depan.
Mengutip South China Morning Post, negosiator di tingkat deputi tidak mengalami kemajuan dalam perundingan awal Senin dan Selasa di Washington.
Baca Juga: Pasar saham goyah, aset safe haven diburu gara-gara kecemasan perundingan AS-China
Menurut sumber South China Morning Post yang tidak disebut namanya, kedua belah pihak bersitegang terkait permintaan AS agar Chin memperbaiki perlindungan properti intelektual Amerika, mengakhiri pencurian siber dan memaksa transfer teknologi perusahaan-perusahaan China, memangkas subsidi industri, serta menaikkan akses perusahaan AS ke pasar tertutup China.