Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, pada hari Sabtu (22/6) menghadiri sebuah acara di Washington yang diadakan oleh sebuah organisasi masyarakat Kristen.
Pada kesempatan itu, Trump berusaha menarik suara dari kelompok Kristen konservatif yang cukup sulit direbut.
Trump dan lawannya, Presiden AS Joe Biden, akan berhadapan dalam debat presiden pertama pemilu 2024 di Atlanta pada hari Kamis (27/6).
Akhir pekan lalu Trump menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Koalisi Iman dan Kebebasan, sebuah kelompok Kristen konservatif.
Baca Juga: Janji Kampanye Trump: Mahasiswa Asing Lulusan AS Berhak Mendapatkan Green Card
Trump mendesak para pengunjung gereja untuk pergi ke tempat pemungutan suara dan memilih dirinya pada bulan November mendatang.
"Umat Kristen pergi ke gereja, tapi mereka jarang memilih. Anda tahu kekuatan yang Anda miliki jika Anda mau memilih. Anda harus keluar dan memilih. Kali ini saja," kata Trump, dikutip Reuters.
Dalam sambutan singkatnya, Trump turut menyisipkan isu sensitif mengenai aborsi, sebuah topik yang penting bagi kelompok tersebut.
Trump menegaskan kembali posisinya bahwa pembatasan prosedur aborsi harus diputuskan oleh pemilih berdasarkan negara bagian, bukan secara nasional.
Baca Juga: Kampanye di Philadelphia, Trump Sebut Pemerintahan Biden Membawa Kejahatan
Trump telah berulang kali mengatakan bahwa Partai Republik berisiko kalah dalam pemilu jika mereka mengambil tindakan terlalu keras terhadap hak aborsi.
"Seperti Ronald Reagan, saya percaya pada pengecualian dalam kehidupan seorang ibu, (seperti kasus) pemerkosaan dan inses. Anda harus pergi dengan hati Anda. Anda juga harus ingat bahwa Anda harus terpilih," lanjut Trump.
Beruntung, komentar Trump mengenai aborsi tampaknya disambut dengan positif. Beberapa hadirin meneriakkan, "Tidak ada bayi yang mati!"