Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Microsoft mengumumkan pembentukan grup baru yang berfokus pada pengembangan aplikasi kecerdasan buatan (AI) serta penyediaan alat bagi pelanggan pihak ketiga. Grup ini akan dipimpin oleh Jay Parikh, mantan CEO perusahaan keamanan siber Lacework dan mantan kepala teknik global di Meta.
CEO Microsoft Satya Nadella menyampaikan dalam sebuah memo kepada karyawan yang juga dipublikasikan sebagai unggahan blog, bahwa grup tersebut akan diberi nama Core AI - Platform and Tools.
Melansir CNBC, Rabu (15/1/2025), misi utamanya adalah membangun platform Copilot dan AI menyeluruh untuk mendukung pengembangan dan operasional aplikasi serta agen AI bagi pelanggan pihak pertama dan ketiga.
Baca Juga: Wall Street Ambyar di Perdagangan Kamis (31/10), Meta & Microsoft Soroti Biaya AI
Pembentukan grup ini dilakukan sekitar 10 bulan setelah Microsoft merekrut salah satu pendiri DeepMind, Mustafa Suleyman, untuk memimpin inisiatif Copilot AI. Dalam peran tersebut, Suleyman menjabat sebagai wakil presiden eksekutif dan melapor langsung kepada Nadella.
Dalam keterangannya, Nadella menyatakan bahwa Parikh akan bekerja sama erat dengan Suleyman, Scott Guthrie yang mengepalai teknologi cloud, serta Kevin Scott dan sejumlah pemimpin teknologi lainnya di Microsoft.
Parikh sendiri bergabung dengan Microsoft pada Oktober lalu sebagai wakil presiden eksekutif yang melapor langsung kepada CEO.
Kecerdasan buatan telah menjadi fokus utama industri teknologi sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI pada akhir 2022.
Sebagai investor utama OpenAI, Microsoft memainkan peran sentral dalam perkembangan ini dengan memanfaatkan model bahasa besar dari OpenAI untuk kebutuhan internal, seperti pembuatan konten dan kode, serta berfungsi sebagai mitra cloud utama perusahaan rintisan tersebut.
Baca Juga: Ini Cara Daftar Akun Microsoft untuk Pengguna Laptop Baru
Di sisi lain, Microsoft juga mengembangkan produk dan alat yang bersaing dengan layanan OpenAI.
Pada musim panas lalu, Microsoft menambahkan OpenAI dalam daftar pesaingnya dalam dokumen pengajuan ke SEC, sementara Nadella menyebut hubungan kedua perusahaan sebagai "ketegangan kerja sama" saat berdiskusi dengan investor Brad Gerstner dan Bill Gurley dalam sebuah podcast bulan lalu.
“Kita harus ingat bahwa batasan internal organisasi kita tidak berarti bagi pelanggan maupun pesaing kita,” tulis Nadella dalam memo tersebut.
Grup baru ini akan mengintegrasikan tim pengembang platform dan AI serta tim dari Kantor CTO Microsoft. Nadella menegaskan bahwa keberhasilan fase berikutnya akan ditentukan oleh kualitas platform, alat, dan infrastruktur AI yang terbaik.
Baca Juga: Dapat Pendanaan Baru, Valuasi Perusahaan AI Elon Musk Bakal Melonjak Signifikan
Sebelum bergabung dengan Microsoft, Parikh memimpin Lacework yang sempat menjadi perusahaan rintisan dengan pertumbuhan pesat dan mencapai valuasi US$ 8,3 miliar pada 2022.
Namun, seiring perubahan pasar yang menjauhi risiko, Lacework menghadapi tantangan hingga terpaksa melakukan pemangkasan staf besar-besaran untuk mengejar profitabilitas. Pada Agustus lalu, perusahaan perangkat lunak keamanan Fortinet menyelesaikan akuisisi Lacework senilai US$ 149 juta.