Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID. BEIJING. Pemerintah China mengecam seorang pejabat AS karena mengklaim Taiwan "belum menjadi bagian dari China" selama beberapa dekade, karena hubungan yang memburuk antara kedua negara.
Express.co.uk memberitakan, Kementerian Luar Negeri China menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, seorang tokoh senior dalam pemerintahan Presiden Donald Trump, setelah dia mendukung kemerdekaan Taiwan dari Beijing.
Pemerintahan Trump telah mengambil sikap garis keras terhadap Partai Komunis China tahun ini, di mana Beijing dan Washington saling bertukar sanksi dan ancaman sepanjang tahun 2020. Taiwan baru-baru ini setuju untuk membeli sistem senjata canggih dari AS seharga miliaran dolar, yang membuat marah China.
Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengecam Pompeo atas komentarnya, menegaskan kembali pandangan Beijing bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China daratan.
Dia juga mengatakan komentar Menteri Luar Negeri menyebabkan lebih banyak kerusakan pada hubungan China dan Amerika.
"Kami dengan sungguh-sungguh memberi tahu Pompeo dan sejenisnya, bahwa setiap perilaku yang merusak kepentingan inti China dan mengganggu urusan dalam negeri China akan disambut dengan serangan balik yang tegas oleh China," ancam Wang seperti yang dilansir Express.co.uk.
Pada tahun 1949, pemerintah Republik Tiongkok melarikan diri ke Taiwan setelah kalah dari komunis Tiongkok dalam perang saudara.
Pompeo menyulut kemarahan China setelah dia mengatakan kepada stasiun radio AS bahwa Taiwan adalah negara merdeka.
"Taiwan belum menjadi bagian dari China. Itu diakui dengan pekerjaan yang dilakukan pemerintahan Reagan untuk menyusun kebijakan yang telah dipatuhi Amerika Serikat selama tiga setengah dekade,” kata Pompeo.
Presiden Ronald Reagan memberlakukan Six Assurances pada tahun 1982, yang merupakan prinsip kebijakan luar negeri, untuk meyakinkan Taiwan bahwa AS akan mendukung negara tersebut.
Joanne Ou, juru bicara kementerian luar negeri Taiwan, mengucapkan terima kasih kepada Pompeo atas pernyataannya yang mendukung kemerdekaan negara dari China.
“Republik Tiongkok di Taiwan adalah negara berdaulat, merdeka, dan bukan bagian dari Republik Rakyat Tiongkok. Ini adalah fakta dan situasi saat ini," kata Ou.
Para pejabat Taiwan juga akan mengunjungi Washington minggu depan untuk pembicaraan ekonomi bilateral, yang membuat marah Beijing.
Hubungan Taiwan dan China berada pada titik panas tahun ini karena Beijing semakin agresif di Laut China Selatan.
CCTV penyiar China merilis video Tentara Pembebasan Rakyat yang melakukan simulasi invasi habis-habisan ke Taiwan, dengan latihan tembak langsung dan drone yang dikirim di dekat Selat Taiwan.
Taiwan juga melaporkan telah menaikkan anggaran pertahanannya sebesar 10,2% untuk tahun depan sebagai tanggapan atas agresi China di dekat Selat Taiwan.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sebelumnya telah mendesak Beijing untuk bekerja sama dengan Taipei guna menemukan resolusi diplomatik untuk ketegangan, tetapi telah beralih ke AS untuk jual beli senjata sebagai tanggapan atas latihan militer China.