kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Militer Taiwan Meningkatkan Kewaspadaan Menyusul Rencana Latihan Militer China


Rabu, 03 Agustus 2022 / 14:03 WIB
Militer Taiwan Meningkatkan Kewaspadaan Menyusul Rencana Latihan Militer China
ILUSTRASI. Militer Taiwan


Sumber: The Straits Times,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Sebagai respons atas rencana latihan militer skala besar China, kabinet Taiwan pada Rabu (3/8) mengumumkan, militer telah meningkatkan level kewaspadaannya.

Tidak hanya itu, kabinet juga akan berupaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa pasar saham akan baik-baik saja di tengah gejolak politik. 

Dilansir dari Reuters, saat ini Pemerintah Taiwan telah meminta badan stabilisasi nasional untuk pasar saham mengamati situasi dengan cermat dan bereaksi pada waktu yang tepat.

Pada Selasa (2/8) malam, Kantor Kepresidenan Taiwan melaporkan serangkaian serangan dunia maya. Hal ini diduga terkait dengan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Baca Juga: Nancy Pelosi ke Taiwan, China Bakal Lakukan Tindakan Militer yang Ditargetkan

China baru saja mengumumkan rencana latihan militer besar pada 4-7 Agustus mendatang. Pengumuman ini disampaikan tak lama setelah Pelosi berkunjung ke Taiwan.

"Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan ini," ungkap juru bicara militer China Wu Qian, seperti dikutip The Straits Times.

"Dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial, dan dengan tegas menggagalkan campur tangan eksternal dan upaya separatis kemerdekaan Taiwan," kata Wu..

Xinhua melaporkan, latihan militer China akan berlangsung di enam wilayah di sekitar Taiwan tanpa menyebut titik pasti.

Baca Juga: Kritik Kunjungan Pelosi ke Taiwan, Rusia dan Korut Berikan Dukungan untuk China

Hingga saat ini China masih menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak dan akan berusaha merebutnya kembali dengan cara apa pun, termasuk dengan kekuatan militer.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan dilihat China sebagai bentuk dukungan terhadap wilayah separatis yang jelas-jelas telah mengganggu kedaulatan China.

"Langkah (AS) ini terus-menerus mendistorsi, mengaburkan, dan melubangi prinsip satu-China, meningkatkan hubungan resminya dengan Taiwan, dan mendorong kegiatan separatis Taiwan," tulis Kementerian Luar China sebagai respons atas kunjungan Pelosi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×