Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari Kamis, sebuah misi luar angkasa bersejarah akan dilaksanakan, menandai spacewalk pribadi pertama yang dilakukan oleh sekelompok astronaut.
Misi ini dilakukan dengan kapsul SpaceX yang mengalami penundaan beberapa jam dan akan menguji jenis pakaian luar angkasa baru dalam salah satu misi paling berisiko yang dilakukan oleh perusahaan Elon Musk ini.
Misi Polaris Dawn: Inovasi dan Risiko
Misi Polaris Dawn, yang diluncurkan pada Selasa dini hari dari Florida, menandai upaya terbaru dan paling berani SpaceX untuk mendorong batasan penerbangan luar angkasa komersial. Empat astronaut, termasuk seorang miliarder, seorang mantan pilot tempur militer, dan dua karyawan SpaceX, saat ini sedang mengorbit Bumi menggunakan Crew Dragon.
Baca Juga: SpaceX Meluncurkan 4 Orang, Termasuk Seorang Miliarder dalam Penerbangan Luar Angkasa
Kapsul yang terletak pada ketinggian 700 km (435 mil) dari permukaan Bumi akan sepenuhnya terdepresurisasi selama spacewalk, dan seluruh kru akan mengandalkan pakaian luar angkasa ramping yang dikembangkan oleh SpaceX untuk suplai oksigen.
Streaming langsung dari acara ini dijadwalkan dimulai pada pukul 4:55 pagi ET (0855 GMT), dengan dua astronaut akan keluar dari Crew Dragon sementara dua lainnya tetap berada di dalam kapsul.
Detail Misi dan Pakaian Luar Angkasa Baru
Jared Isaacman, pendiri Shift4 dan pendukung utama misi Polaris, telah membiayai misi ini setelah keberhasilannya dengan flight Inspiration4 pada tahun 2021. Meskipun ia menolak untuk mengungkapkan biaya misi ini, berdasarkan harga kursi Crew Dragon sekitar $55 juta untuk penerbangan lain, biaya total kemungkinan mencapai ratusan juta dolar.
Peserta misi Polaris lainnya termasuk Scott Poteet, mantan kolonel letnan Angkatan Udara AS, serta Sarah Gillis dan Anna Menon, dua insinyur senior dari SpaceX. Mereka telah menjalani pelatihan intensif selama 2,5 tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi misi ini, yang mencakup simulasi misi dan pembelajaran dalam lingkungan yang menantang.
Baca Juga: Beda Circle, Buffett Akui Pendekatan Elon Musk Mengejar Tujuan Berbeda Dengannya
Jejak Sejarah dan Perbandingan dengan Misi Sebelumnya
Misi Polaris Dawn akan menjadi yang terjauh yang pernah dijangkau manusia sejak misi Apollo terakhir pada tahun 1972. Selama hari Rabu, pesawat luar angkasa ini mengorbit Bumi setidaknya enam kali dalam orbit berbentuk oval yang berkisar dari 190 km (118 mil) hingga 1.400 km (870 mil).
Kapsul ini kemudian mulai menurunkan orbitnya ke posisi puncak 700 km (435 mil) dan menyesuaikan tekanan kabin untuk mempersiapkan spacewalk, yang secara resmi disebut sebagai Aktivitas Ekstravehicular (EVA).
Hanya astronaut pemerintah dengan pelatihan bertahun-tahun yang telah melakukan spacewalk di masa lalu. Sejak stasiun luar angkasa internasional (ISS) didirikan pada tahun 2000, telah ada sekitar 270 spacewalk, ditambah 16 spacewalk oleh astronaut China di stasiun luar angkasa Tiangong.
Baca Juga: Elon Musk Bela CEO Telegram Pavel Durov Pasca Penangkapan di Prancis
Misi Polaris juga akan menjadi subjek untuk serangkaian studi ilmiah mengenai bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap ruang angkasa dalam, menambah dekade studi kesehatan yang dilakukan pada astronaut pemerintah di ISS.
Prospek dan Implikasi untuk Future Misi Luar Angkasa
Spacewalk yang dijadwalkan ini akan terjadi bersamaan dengan rekor 19 astronaut yang mengorbit Bumi, setelah misi Soyuz MS-26 Rusia mengangkut dua kosmonot dan seorang astronaut AS ke ISS, meningkatkan jumlah astronaut di luar angkasa menjadi 12. Tiga astronaut China juga berada di stasiun luar angkasa Tiangong.
Sejak tahun 2001, Crew Dragon, satu-satunya kendaraan AS yang dapat secara andal mengorbitkan manusia dan mengembalikannya ke Bumi, telah terbang lebih dari selusin misi astronaut, terutama untuk NASA.
Baca Juga: Rocket Lab Siap Lawan Dominasi Industri Luar Angkasa SpaceX Milik Elon Musk
Agensi ini mendanai pengembangan kapsul ini dalam program yang dimaksudkan untuk membangun kendaraan AS komersial yang dibangun secara privat untuk mengangkut astronaut ke ISS.
Sebagai perbandingan, kapsul Starliner dari Boeing, yang juga dikembangkan di bawah program tersebut, masih tertinggal. Starliner meluncurkan astronaut pertamanya ke ISS pada bulan Juni dalam misi uji coba yang bermasalah, yang berakhir bulan ini dengan kapsul kembali kosong, meninggalkan krunya di stasiun luar angkasa untuk diambil oleh kapsul Crew Dragon tahun depan.