kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Momok G20: Resesi


Jumat, 14 November 2008 / 15:48 WIB


Sumber: BBC |

WASHINGTON. Sejumlah analis memperkirakan perekonomian di 15 negara Eropa yang tergabung dalam Eurozone akan terjungkal di kuartal ketiga tahun ini, lantaran gelindingan perekonomiannya berkurang 0,2% dari kuartal sebelumnya.

Kamis (13/11) kemarin, data-data telah menunjukkan bahwa Jerman sudah tergelincir ke masa resesi.

Pemimpin dari negara-negara maju maupun berkembang yang tergabung dalam G20 bakalan memulai pembicaraan di Washington akhir minggu ini. Kelompok ini merepresentasikan 85% dari perekonomian dunia dan dua per tiga dari populasi dunia. Mereka akan membicarakan bagaimana menghadapi krisis finansial dan akan menyepakati sejumlah pembaruan jangka panjang untuk mengurangi risiko terulangnya kembali kondisi seperti ini.

Menghadapi pertemuan ini, Gordon Brown meminta seluruh negara untuk memangkas pajak dan meningkatkan konsumsinya untuk mencegah ekonomi global tersungkur ke masa resesi.

Presiden AS W Bush menegaskan bahwa krisis finansial bukan merupakan kekeliruan dari sistem pasar bebas.

Berbicara di New York, ia mengatakan bahwa jalan pulang untuk kembali pada pertumbuhan ekonomi yang stabil bukanlah menemukan kembali sistem tersebut, melainkan memperbaruinya.  

"Jawabannya adalah kita menyelesaikan problem yang kita hadapi, membikin memperbarui sistem yang kita butuhkan, dan bergerak maju dengan prinsip pasar bebas yang akan membawa kemakmuran untuk semua orang di bumi ini," kata Bush.

Tak ayal, sejumlah kritik pun mendarat atas usulan Bush tersebut. para pengkritik mengatakan bahwa ujaran Bush tersebut tidak cukup meyakinkan mereka yang melihat perekonomian AS remuk lantaran kebijakan yang Bush bikin.

Menurut data yang dilansir hari Kamis, sejumlah pekerja AS yang kemudian mendapatkan "tunjangan pengangguran" telah menyentuh level tertingginya sepanjang 25 tahun terakhir ini, per 1 November 2008.

Angka yang di usung oleh European Union juga menunjukkan bahwa Eurozone telah tergelincir ke masa resesi, sesuai dengan definisi bahwa pertumbuhan perekonomian negatif selama dua kuartal berturut-turut. Diprediksikan GDP Eurozone turun 0,1%, mengikuti penyusutan April dan Juni yang sudah berkurang 0,2%.

Ambruknya perekonomian Jerman disebabkan oleh mengecilnya ekspor. Angka yang lain juga mencuat dari Prancis dan Italia yang juga diprediksikan keduanya akan mengekor Jerman yang sudah terperosok ke masa resesi.

Kamis kemarin, data menunjukkan bahwa perekonomian Jerman, salah satu yang perekonomiannya menggelinding cukup agresif di dunia, telah terjungkal 0,5% di kuartal ketiga ini, mengikuti penurunan sebesar 0,4% di kuartal sebelumnya.

Rabu (12/11), Bank of England mengatakan bahwa perekonomian Inggris kemungkinan juga sudah memasuki masa resesi.

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) berujar, aktivitas perekonomian diprediksikan turun 0,5% di Eurozone tahun 2009 seiring dengan negara-negara yang memimpin perekonomian dunia ini larut dalam penurunan.

Pertemuan G20 di Washington akan mendudukkan semua negara, termasuk negara superpower macam AS, Jerman dan Jepang, maupun emerging market seperti Brazil, Rusia, India dan China. Kepala World Bank dan IMF maupun Sekjen UN serta Kepala Financial Stability Forum juga diundang untuk duduk bersama.

Semua pemimpin dunia ini dijadwalkan untuk sarapan pagi di Gedung Putih pada hari Jumat (14/11) sore ini dan melangsungkan dua sesi pada hari Sabtu dan diikuti dengan pidato oleh Presiden Bush.

Mereka yang berada di sana berharap untuk bisa membikin kata sepakat untuk memperbaiki masa yang akan datang, termasuk perubahan dalam organisasi yang berkaitan dengan regulasi perekonomian dunia.

Jepang telah mengumumkan bahwa negerinya tengah bersiap-siap untuk meminjam dana sebesar US$ 100 miliar pada IMF untuk membantu emerging market yang tersambar krisis finansial.

IMF sendiri telah menggelontorkan lebih dari US$ 30 miliar pinjaman darurat untuk Iceland, Hongaria dan Ukraina.
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×