Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Moody's menurunkan rating kredit produsen mobil listrik Tesla Inc dari B2 ke B3. Prospeknya pun dipangkas menjadi negatif dari sebelumnya stabil.
Penurunan rating ini menunjukkan adanya kekurangan finansial dalam produksi mobil listrik Model 3, serta kondisi keuangan yang ketat dalam perusahaan milik Elon Musk itu. Tesla memiliki obligasi konversi jatuh tempo pada November 2018 sebesar US$ 230 juta, dan pada Maret 2019 sebesar US$ 920 juta.
Dalam rilis resminya, kemarin (27/3), Moody's menyebut prospek negatif memberi indikasi, Tesla perlu mendapat suntikan dana segar dalam waktu dekat mengingat Tesla punya banyak rencana ekspansi di tahun ini.
Seperti dikutip dari CNBC, April tahun lalu, S&P juga menurunkan rating kredit perusahaan yang melantai di NASDAQ dengan ticker TSLA ini menjadi negatif.
"Rating Tesla bisa turun lagi jika target produksi dari Model 3 tak tercapai," tulis Moody's.
Sentimen kecelakaan mobil listrik yang terjadi di California juga ikut berimbas pada perusahaan ini. Harga sahamnya sempat turun 8,2% dari perdagangan Selasa (27/3).
Harga obligasi bertenor delapan tahun juga menurun. Pada Selasa (27/3) harganya hanya 90,8 sen. Tesla mendulang dana segar dalam penerbitan obligasi sebesar US$ 1,8 miliar. Perolehan dana di luar ekspektasi itu untuk membiayai produksi mobil listrik terbarunya, Model 3.
Tesla membutuhkan uang sekitar US$ 2 miliar jika ingin meningkatkan kapasitas produksinya. Sedangkan, pada 2019 ada utang jatuh tempo yang harus dibayar sebesar US$ 1,2 miliar.
"Kebutuhan uang tunai ini mengharuskan Tesla memiliki modal jangka pendek lebih dari US$ 2 miliar," kata Moody's dalam rilisnya.