Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina
NEW YORK. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina terus berbuntut panjang. Kali ini, miliarder Rusia, Alexey Mordashov, terpaksa melepas sejumlah asetnya di Amerika Serikat (AS).
Sumber Bloomberg melaporkan, Mordashov telah sepakat menjual aset pabrik baja milik perusahaanya, OAO Severstal. Ada dua aset yang bakal dilego Mordashov.
Yakni, pabrik baja di Columbus, Mississippi, Amerika Serikat (AS) ke tangan Steel Dynamics Inc.
Ada juga pabrik baja yang berlokasi di Dearborn, Michigan kepada AK Steel Holding Corp. "Perjanjian itu akan diumumkan Mordashov pada pekan depan. Nilai transaksinya mencapai lebih dari US$ 2 miliar," ujar sumber Bloomberg, Minggu (20/7).
Keputusan Mordashov hengkang dari AS tak lepas dari kisruh politik yang membayangi para pebisnis Rusia. Perang antara Rusia dan Ukraina memicu Pemerintah AS bersikap anti terhadap perusahaan Rusia.
Entitas bisnis Mordashov adalah salah satu perusahaan yang diincar AS untuk memberikan sanksi. "Penjualan aset Severstal di AS adalah kebijakan tepat di tengah situasi yang masih memanas seperti ini," ujar Dmitry Kolomytsyn, analis Morgan Stanley.
Mordashov sendiri dikabarkan telah mencari calon pembeli sejak Desember tahun lalu. "Penjualan aset Severstal bisa digunakan untuk membayar dividen agar harga sahamnya stabil," tambah Kolomytsyn.
Catatan saja, penjualan dua pabrik baja ini menyusul langkah Mordashov yang baru saja melepas aset batubara. Pekan lalu, Mordashov menjual unit bisnis batubaranya di AS ke tangan Canada Corsa Coal Corp seharga US$ 140 juta.
Sanksi AS
Selain tekanan politik, industri baja AS yang tengah lesu menjadi alasan Mordashov menjual asetnya. Bisnis baja Negeri Uwak Sam mengalami kelebihan kapasitas selama beberapa tahun terakhir. Harga jual baja pun bergerak dalam tren turun sejak krisis finansial menimpa AS pada tahun 2008.
Sentimen negatif lain, tantangan pebisnis baja mencegah masuknya impor baja murah dari luar negeri. Mengutip data American Iron & Steel Institute, saat ini terdapat lebih dari 21% pabrik baja di AS tidak terpakai.
Saat ini, sejumlah perusahaan Rusia terkena sanksi berupa larangan mencari dana. Pemerintah AS mencegah perusahaan asal Rusia masuk ke pasar saham dan obligasi AS untuk penerbitan surat utang dengan tenor lebih dari 90 hari.
Uni Eropa pun menahan pendanaan untuk proyek-proyek sektor publik di Rusia lewat European Investment Bank.