Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester United mencatat kemenangan langka namun penting atas West Ham United dalam laga pramusim di MetLife Stadium, New Jersey, Minggu pagi waktu setempat.
Laga ini menjadi bagian dari tur pramusim United di Amerika Serikat, dan mereka sukses meraih kemenangan 2-1 berkat dua gol dari kapten tim, Bruno Fernandes.
Dua Gol Fernandes dan Blunder Areola
Gol pertama Fernandes tercipta dari titik penalti menyusul kesalahan tangkapan dari kiper West Ham, Alphonse Areola, yang menyebabkan Ayden Heaven dilanggar. Tak lama setelah babak kedua dimulai, kesalahan lain dari Areola dimanfaatkan oleh Kobbie Mainoo, yang memberikan assist kepada Fernandes untuk mencetak gol kedua dengan penyelesaian brilian.
West Ham sempat membalas lewat Jarrod Bowen pada menit ke-60, namun upaya comeback mereka gagal setelah peluang keduanya digagalkan oleh kiper Altay Bayindir.
Baca Juga: Ruben Amorim Bangkitkan Semangat MU dalam Tur Pramusim di AS
Starting XI Pilihan Amorim Mulai Terbentuk
Pelatih anyar United, Rúben Amorim, menurunkan susunan pemain utamanya yang bertahan hingga menit ke-65. Hal ini menunjukkan mulai terbentuknya kerangka tim inti pilihan Amorim, dengan beberapa pemain baru seperti Manuel Ugarte dan Patrick Dorgu tampil sejak awal.
Altay Bayindir; Leny Yoro, Matthijs de Ligt, Ayden Heaven; Amad, Kobbie Mainoo, Manuel Ugarte, Patrick Dorgu; Bruno Fernandes, Matheus Cunha; Rasmus Højlund.
Pemain seperti Bryan Mbeumo, Noussair Mazraoui, dan Joshua Zirkzee tidak dimainkan karena alasan kebugaran dan rotasi.
Trio bek Yoro–De Ligt–Heaven cukup tangguh di atas kertas, namun tetap menunjukkan kelemahan dalam duel menghadapi tim yang agresif. Bowen berhasil mengeksploitasi ruang yang ditinggalkan Heaven untuk mencetak gol. Meski menjanjikan, performa trio ini belum cukup meyakinkan untuk menghadapi lawan seperti Saka atau Martinelli di awal musim nanti.
Masalah di Depan: Højlund Masih Tumpul?
Rasmus Højlund memperlihatkan kekuatan, kecepatan, dan determinasi, namun kembali memperlihatkan kekurangannya dalam penyelesaian akhir.
Baca Juga: Arsenal Siap Lepas Karl Hein Musim Panas Ini, Sevilla Tertarik Tapi Terkendala Dana
Peluang emas yang ia ciptakan sendiri malah membentur tiang, dan beberapa menit kemudian tembakannya melambung tinggi. Amorim tampaknya harus segera menentukan apakah akan mengandalkan Højlund atau mempercepat adaptasi Zirkzee.
Amorim menempatkan Fernandes kembali ke posisi menyerang, berbeda dari final Liga Europa musim lalu ketika ia bermain lebih dalam. Kali ini, ia kembali menunjukkan efektivitasnya di lini depan: dua gol, koneksi yang baik dengan Cunha, serta kontribusi dalam transisi serangan.
Duet Mainoo–Ugarte: Masih Butuh Waktu
Dengan Fernandes lebih maju, Kobbie Mainoo berduet di lini tengah bersama Manuel Ugarte. Mainoo tampil elegan dan agresif, bahkan menjadi pengatur momentum gol kedua Fernandes.
Sementara itu, Ugarte menunjukkan sisi kreatifnya meski kontribusinya masih inkonsisten. Sayangnya, kelemahan dalam menutup ruang tetap terlihat saat Soucek memberi assist untuk gol Bowen.