Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ruben Amorim tak ingin membuang waktu untuk memastikan bahwa kegagalan Manchester United musim lalu tidak terulang.
Sang pelatih asal Portugal itu bekerja keras sejak pagi, bangun pukul 06.00 setiap hari selama tur pramusim United di Amerika Serikat, guna merancang strategi bersama staf kepelatihannya untuk menghadapi musim baru Premier League.
Bangkit dari Musim Terburuk dalam Sejarah Premier League United
Amorim mewarisi skuad yang tengah terpuruk ketika ia mengambil alih pertengahan musim lalu. Perubahan formasi dari 4-2-3-1 menjadi 3-4-3 merupakan pergeseran radikal yang sulit diserap pemain secara instan.
Akibatnya, United mengakhiri musim di peringkat ke-15, posisi terburuk klub dalam 51 tahun terakhir, serta gagal lolos ke kompetisi Eropa setelah kalah dari Tottenham di final Liga Europa.
Baca Juga: Arsenal Siap Lepas Karl Hein Musim Panas Ini, Sevilla Tertarik Tapi Terkendala Dana
Namun kini, atmosfer suram musim lalu telah tergantikan oleh optimisme dan semangat baru di dalam skuad. Tur pramusim ini menjadi kesempatan emas bagi Amorim untuk membangun ikatan yang kuat antara pemain lama dan rekrutan baru.
Pemain yang Tak Punya Komitmen Tak Diikutsertakan
Amorim mengambil keputusan tegas dengan meninggalkan pemain-pemain yang dianggap tidak berkomitmen terhadap klub, seperti Alejandro Garnacho, Jadon Sancho, Antony, dan Tyrrell Malacia. Sementara Marcus Rashford, yang sempat berselisih dengan Amorim, telah resmi pindah ke Barcelona.
“Semua pemain yang ikut tur ini adalah mereka yang ingin berada di sini,” tegas Amorim.
Fokus Bangun Chemistry di Lini Serang
Dalam laga pembuka tur melawan West Ham di MetLife Stadium, New Jersey — venue final Piala Dunia 2026 — Amorim menekankan pentingnya membangun koneksi antarpemain, terutama di lini depan. Ia kini memiliki Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, dua rekrutan dengan total nilai transfer £133,5 juta, yang musim lalu mencetak masing-masing 15 dan 20 gol di liga.
Amorim menyadari lini depan United yang hanya mencetak 44 gol musim lalu perlu perbaikan besar. “Mereka berdua bisa bermain sebagai striker,” kata Amorim.
“Tapi kami juga punya Josh Zirkzee, Rasmus Højlund. Fokus kami sekarang adalah meningkatkan koneksi di antara mereka,” tambahnya.
Baca Juga: Chelsea Bidik Gianluigi Donnarumma Setelah Gagal Perpanjangan Kontrak di PSG
Meski masih mengincar striker baru, Amorim menegaskan bahwa ia cukup puas dengan skuad saat ini — asalkan setiap pemain menunjukkan loyalitas dan etos kerja yang tinggi.
Diego Leon: Investasi Masa Depan
Selain Cunha dan Mbeumo, Amorim juga menyoroti Diego Leon, pemain muda berbakat yang disebut sebagai proyek jangka panjang. Meski belum diandalkan dalam waktu dekat, kehadirannya menjadi bagian penting dalam proses regenerasi skuad United.
“Dengan Matheus dan Bryan, kita sudah menjadi tim yang jauh lebih baik,” kata Amorim.