Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Kalah di final Liga Europa atau UEFA Europa League (UEL) jelas bukan hasil yang diharapkan pelatih Manchester United, Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal itu pun mengaku siap dipecat jika memang petinggi klub menghendaki.
Manchester United sebenarnya mampu tampil mendominasi. Mengutip data FotMob, Manchester United bahkan mampu mencatat 73% penguasaan bola.
Serangan yang dilakukan pun terlihat tidak seimbang, MU berhasil melepaskan 16 tembakan, sedangkan Tottenham hanya 3 tembakan.
Sayangnya tidak ada dari belasan tembakan itu yang berhasil menjadi gol. Tottenham justru berhasil mencetak satu gol lewat kaki Brennan Johnson pada menit 42'. Kemenangan 1-0 sudah lebih dari cukup bagi Tottenham untuk menjadi juara Liga Europa musim 2024/2025.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Segini Hadiah Uang yang Diterima
Ruben Amorim Siap Dipecat Tanpa Kompensasi
Dalam wawancara pasca pertandingan, Amorim mengaku ikhlas jika memang para petinggi klub memecatnya akhir musim ini. Meskipun begitu, dirinya tidak akan mundur dan tetap akan memberikan yang terbaik.
"Mari kita lihat. Saya selalu terbuka, jika dewan direksi dan penggemar merasa saya bukan orang yang tepat, saya akan masuk keesokan harinya tanpa ada pembicaraan tentang kompensasi. Tapi saya tidak akan berhenti," kata Amorim, dikutip The Standard.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Kiper Jago Pengganti Onana di Manchester United
Amorim menambahkan, dirinya tetap sangat percaya diri dengan pekerjaan yang dilakukan. Dirinya pun dengan tegas menyatakan tidak akan mengubah cara kerjanya.
Terkait kekalahan dari Tottenham di final Liga Europa, Amorim mengaku telah melakukan segalanya. Dirinya pun bangga karena Manchester United berhasil menguasai pertandingan di babak kedua.
"Kami tidak tampil sempurna hari ini, tetapi kami lebih baik dari lawan. Di babak kedua kami mencoba segalanya," lanjutnya.
Kekalahan ini membuat Manchester United gagal berkompetisi di Eropa musim depan. Fokus di liga domestik jelas jadi pilihan.
Tonton: Negara-negara Eropa Jatuhkan 4 Perangkat Sanksi Baru untuk Rusia