kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Murdoch akan Segera Membuat Layanan Online Berbayar


Jumat, 18 September 2009 / 11:21 WIB


Sumber: REUTERS | Editor: Djumyati P.

CAMBRIDGE. Perusahaan-perusahaan penerbit berita umum bakal kerepotan sendiri kalau berencana membuat layanan berbayar dalam bisnis online. Pasalnya, menurut Eric Schmidt CEO Google Inc. ada terlalu banyak layanan gratis yang tersedia secara online.

Schmidt yang berbicara lewat video link dengan para eksekutif perusahaan broadcasting Inggris, melihat memang ada kemungkinan ada juga celah sempit untuk para penyedia layanan supaya bisa berhasil. “Tapi secara umum, model ini tidak bisa berjalan untuk konsumsi publik karena ada begitu banyak layanan gratis yang membuat layanan berbayar jadi terpinggirkan, “ tutur Schmidt yang menanggapi keinginan CEO News Corp Rupert Murdoch yang akan mulai menarik biaya untuk layanan onlinenya.

“Jadi dugaan saya, pasarnya sangat sempit dan untuk pasar para spesialis. Bisa saja melakukan hal ini, tapi saya pikir Anda tidak akan bisa memberlakukannya untuk semua jenis berita,” tambah Schmidt.

Murdoch, konglomerat yang merajai bisnis pers termasuk New York Post, Britain’s Sun, dan juga The London Times, menyatakan akan mulai membuat semua layanan beritanya berbayar di pertengahan tahun depan.
The Wall Street Journal yang dibeli News Corp di tahun 2007 adalah salah satu surat kabar yang membuat pembacanya membayar untuk bisa menikmati layanan onlinenya.




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×